Tanaman jamur di Indonesia masih memiliki peluang untuk dikembangkan dan dikelola dengan baik. Manfaat jamur diantaranya adalah sebagai bahan pangan berprotein tinggi, untuk mencegah beberapa penyakit seperti anemia, memperbaiki gangguan pencernaan, mencegah kanker, tumor, hipertensi, dan menurunkan kadar kolesterol serta kencing manis (Cahyana dkk:1999). Melihat produksi jamur di Indonesia cenderung fluktuatif namun cenderung tinggi menunjukkan bahwa prospek pembudidayaan jamur sangat menjanjikan mengingat masih tingginya permintaan pasar terhadap jamur khususnya di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang. Salah satu jamur konsumsi yang banyak dibudidayakan adalah jamur tiram. Salah satu pembudidaya yang melihat peluang untuk melakukan budidaya jamur tiram adalah pemilik pondok pesantren Riyadlul Jannah Assalam yaitu Bapak KH. Muhammad Supriyadi AM. SE yang berlokasi di Ciseeng, Cogrek, Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa tingkat keberhasilan produksi jamur tiram yang dilakukan di ponpes tersebut rata-rata 80 persen serta jumlah produksi pada 5 tahun terakhir (2013-2017) cenderung menurun. Hal tersebut dikarenakan minimnya pekerja yang dapat membantu dalam produksi. Selain itu kurangnya pemasaran yang dilakukan juga menjadi salah satu masalah tidak langsung dalam menurunnya jumlah produksi yang dihasilkan. Tujuan Penelitian yang ingin dicapai oleh penulis adalah : 1) Menganalisis biaya yang dikeluarkan untuk usaha jamur tiram putih di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Assalam; 2) Menganalisis pendapatan yang diperoleh usaha jamur tiram putih di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Assalam; 3) Mengetahui prospek dari usaha jamur tiram putih di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Assalam. Metode pengolahan data dilakukan menggunakan metode tabulasi dengan bantuan Software Microsoft Excel 2010. Analisis data menggunakan metode kualitatif berupa analisis deskriptif untuk melihat kegiatan usaha jamur tiram putih di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Assalam, dan metode kuantitatif dilakukan dengan analisis finansial untuk mengetahui besar biaya, tingkat pendapatan, dan kelayakan usaha jamur tiram putih. Berdasarkan hasil analisis finansial diketahui bahwa besar biaya yang dikeluarkan oleh Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Assalam dalam menjalankan usaha jamur tiram putih adalah sebesar Rp 149.463.813,- yang terdiri atas jumlah biaya tetap sebesar Rp 13.948.313,-, jumlah biaya variabel sebesar Rp 135.515.500,-. Usaha jamur tiram putih Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Assalam memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp 55.286.187,- selama tahun 2017 yang menandakan bahwa usaha tersebut menguntungkan. Usaha jamur tiram iii putih yang dijalankan oleh Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Assalam di tahun 2017 dapat dikatakan layak serta memiliki prospek yang baik untuk terus dilanjutkan mengingat perolehan pendapatan yang sangat menguntungkan. Hal ini juga ditunjang dengan beberapa hasil dari analisis usaha, yaitu analisis R/C rasio yang memperoleh angka sebesar 1.40, analisis B/C rasio yang memperoleh angka sebesar 0.40, yang menyatakan bahwa usaha tersebut menguntungkan. Kata kunci : Analisis pendapatan;Pendapatan usaha;Usahatani;Jamur tiram putih