No image available for this title

Text

Daya saing kopi Indonesia di Pasar Internasional



Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis struktur pasar kopi di pasar internasional, 2) Menganalisis keunggulan komparatif yang dimiliki oleh kopi Indonesia di pasar internasional, 3) Menganalisis keunggulan kompetitif yang dimiliki kopi Indonesia di pasar internasional dan 4) Menganalisis posisi perdagangan kopi Indonesia di pasar internasional. Ruang lingkup penelitian ini mencakup perdagangan komoditi kopi secara internasional dengan menggunakan kode Harmonized System (HS) 0901. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data time series dari tahun 2008-2018. Data bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Industri, Kementerian Keuangan, Kementerian Bidang Perekonomian, UN Comtrade, Food and Agriculture Organisation, World Bank dan International Coffee Organisation (ICO). Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat analisis Herfindahl Index (HI) untuk menganalisis struktur pasar kopi, metode Revealed Comparative Advantage (RCA) untuk menganalisis dan mengetahui kekuatan daya saing komoditi kopi secara komparatif, Diamond Porter Sistem untuk analisis situasi internal dan eksternal untuk melihat keunggulan daya saing komoditi kopi secara kompetitif dan Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP) untuk menganalisis posisi atau tahapan perkembangan kopi.
Berdasarkan hasil analisis Kode HS 0901 menggunakan HI diketahui berstruktur pasar monopolistik dengan nilai 726.30. Berdasarkan hasil analisis metode RCA keempat negara eksportir kopi terbesar Indonesia memiliki nilai RCA dengan rata-rata 3.89.Nilai tersebut mengartikan bahwa Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang kuat namun masih dibawah negara Brazil, Kolombia dan Vietnam. Selain itu Indonesia memiliki daya saing kuat di negara tujuan utama ekspor kopi dengan nilai rata-rata RCA yaitu Maroko (146.49), Georgia (105.99), Mesir (29.65), Inggris (18.35), Jerman (10.95), Italia (8.66), Malaysia (8.29), Amerika Serikat (6.32), Singapura (5.26) dan Jepang (2.05).
Berdasarkan hasil analisis dengan Diamond Porter Sistem Indonesia memiliki keunggulan kompetitif berdaya saing kuat yang dibuktikan dengan sebagian besar komponen utama saling mendukung. Namun ada keterkaitan yang tidak saling mendukung yaitu kondisi sumber daya-industri terikat dan industri pendukung dan kondisi sumber daya-kondisi permintaan. Berdasarkan analisis ISP posisi atau tahapan perkembangan perdagangan kopi Indonesia dengan nilai 0.90. Nilai ini menunjukan komoditas kopi berada di tahap keempat atau pada tahap kematangan. Kopi Indonesia sudah pada tahap standarisasi pada teknologi yang digunakan. Hal ini menunjukkan Indonesia sebagai eksporter kopi di pasar internasional.
Kata Kunci: Kopi, Pangsa Pasar, Keunggulan Kompetitif, dan Diamond Porter Sistem.


Ketersediaan

#
Perpustakaan FST (Skripsi) AGR 042 2020
AGR 042 2020
Tersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
AGR 042 2020
Penerbit Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta : Jakarta, Ciputat.,
Deskripsi Fisik
xvi, 157 hlm; 29 cm.
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
AGR 042 2020
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog