Meningkatnya jumlah pengguna kendaraan berbahan bakar fosil dan jumlah industri di wilayah urban menjadi penyebab terjadinya pencemaran udara yang berpotensi menimbulkan peristiwa deposisi asam. Hal tersebut memungkinkan terjadi penurunan kualitas udara di wilayah sub urban dan wilayah urban. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur konsentrasi zat pencemar udara parameter deposisi kering berupa partikulat dan gas di daerah Serpong (stasiun P3KLL) dan Kemayoran, Jakarta Pusat (stasiun BMKG), membandingkan konsentrasi zat pencemar udara parameter deposisi kering di dua wilayah yang berbeda, dan membandingkan konsentrasi pencemar saat musim penghujan dan kemarau. Pengukuran deposisi kering dilakukan dengan metode filter pack meliputi dua parameter yaitu penentuan kadar partikulat Na+, K+, Ca2+, Mg2+, NH4+, Cl-, NO3-, dan SO42- dalam aerosol serta gas-gas SO2, HNO3, NH3, dan HCl. Digunakan pompa dengan laju alir 1 L/menit untuk menyerap udara selama dua minggu secara kontinyu. Udara dilewatkan pada four stage filter pack dengan spesifikasi penyerapan tiap komponen kimia disetiap rangkaian filter. Filter hasil sampling dipreparasi dan dilakukan analisis menggunakan instrumen Ion Chromatography (IC) DIONEX ICS5000 dengan eluen campuran Na2CO3 2,7 mM dan NaHCO3 0,3 mM untuk anion dan eluen MSA 20 mM untuk kation serta laju alir pengukuran 1 L/menit. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi pencemar partikulat di Serpong sebesar SO42- 4,54; NO3- 0,92; Cl- 0,09; NH4+ 0,92; Na+ 0,55; K+ 0,47; Mg2+ 0,14; Ca2+ 0,29 dan konsentrasi partikulat di Jakarta sebesar SO42- 6,09; NO3- 2,98; Cl- 0,35; NH4+ 1,32; Na+ 0,84; K+ 0,48; Mg2+ 0,24; Ca2+ 0,93 (dalam satuan μg/m3). Sedangkan untuk konsentrasi polutan gas di Serpong sebesar SO2 0,57; HNO3 0,98; HCl 0,66; NH3 1,98 dan wilayah Jakarta sebesar SO2 1,35; HNO3 1,10; HCl 0,70; NH3 2,56 (dalam satuan ppb).
Kata Kunci: Deposisi kering, Filter pack, Ion Chromatography