Hidrogen dapat dihasilkan melalui reaksi dehidrogenasi hidrazin hidrat dengan bantuan katalis. Paduan logam NiCo digunakan sebagai komponen aktif katalis, karena dapat meningkatkan aktivitas dan selektivitas katalis. Oksida logam alumina dan titanium, serta zeolit alam dan zeolit tipe Y digunakan sebagai penyangga, karena dapat meningkatkan kinerja katalis dengan menyediakan luas permukaan yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis Z-NaY dan ZHY dari zeolit alam Lampung dan menentukan aktivitas katalis dengan tingkat keasaman yang berbeda. Sintesis zeolit Z-NaY dilakukan dengan metode fusi, dimana zeolit alam dicampurkan dengan NaOH. Z-HY dibuat dengan mencampur Z-NaY dengan NH4NO3, dimana dilakukan tiga tahap penambahan NH4NO3 dengan jumlah yang sama dan kalsinasi dua tahap. Katalis bimetal NiCo diimpregnasi dengan penyangga ZA, Z-NaY, Z-HY, Al2O3, dan TiO2 melalui sintesis in-situ. Karakterisasi katalis dilakukan dengan menggunakan XRD, SAA, dan XRF. Katalis yang diperoleh diuji aktivitas katalitiknya melalui reaksi dehidrogenasi hidrazin hidrat. Hasil XRD zeolit NaY menunjukan adanya puncak difraktogram pada sudut 6,222º, dan luas permukaan sebesar 88,94 m2/g. Hasil modifikasi Z-NaY menjadi Z-HY tidak menghasilkan puncak difraktogram pada sudut 5,98º; 23,378º; dan 26,76º yang merupakan puncak khas yang dimiliki ZHY, dan luas permukaan Z-HY sebesar 162,116 m2/g. Paduan logam NiCo yang diimpregnasi pada penyangga ZA, Z-NaY, Z-HY, Al2O3, dan TiO2 menghasilkan pola difraksi pada sudut 44.5º, 51.7º, dan 76.3º dengan intesitas rendah. Luas permukaannya menurun setelah NiCo diimpregnasi pada peyangga tersebut. Katalis NiCo(1:3)/TiO2 menghasilkan konversi maksimum dan aktivitas katalis terbaik yakni sebesar 25,708% selama ± 5 menit dengan TOF 1,33x10-2 h-1 dan energi aktivasi sebesar 38,25 kJ/mol.
Kata Kunci: Dehidrogneasi, Hidrazin hidrat, TiO2, dan zeolite Y