Fenantren merupakan Polyaromatic Hidrocarbon yang biasa ditemukan di dalam air dan tanah yang terkontaminasi minyak mentah. Salah satu cara untuk mengurangi kontaminan fenantren dengan proses degradasi menjadi CO2 menggunakan mikroorganisme (Phanerochaete chrysosporium, Bacillus cereus, dan campuranya). Medium degradasi yang digunakan adalah tanah ditambah batang rumput gajah sebagai sumber lignoselulosa. Proses degradasi fenantren dalam skala lab digunakan tanah di radiasi gamma dan non steril yang dicemari fenantren dalam kantong plastik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan mikroorganisme terbaik dalam degradasi fenantren dan membandingkan tanah di radiasi gamma dan non steril sebagai medium degradasi. Perlakuan yang dilakukan berupa variasi kultur mikroorganisme, sterilisasi tanah dengan radiasi sinar gamma, dan waktu proses degradasi. Parameter yang diamati berupa pH, kadar air, aktivitas lignin peroksidase (Lip), viabilitas mikroba dan indeks perkecambahan (GI). Hasil biodegradasi fenantren dengan nilai viabilitas tertinggi terdapat pada perlakuan tanah tanpa radiasi gamma mikroorganisme campuran Phanarochaete Chrysososporium dan Bacillus cereus waktu inkbasi selama 28 hari. Hasil biodegradasi tersebut memiliki pH 7,2 nilai Lip sebesar 814 U/g, kandungan kadar air sebesar 15,28, nilai GI sebesar 97 % dan TPC fungi 2,56 X 10 4 CFU/g dan TPC bakteri 1,37 X109 CFU/g.
Kata kunci: Degradasi, Fenantren, Konsorsium, Radiasi, Tanah