Situ Kuru merupakan salah satu danau yang telah mengalami sedimentasi akibat dari adanya alih fungsi lahan. Sedimen Situ Kuru mengandung bahan organik yang tinggi yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar yang dapat diperbaharui. Feses gajah dapat digunakan sebagai bahan aktivator dalam meningkatan produksi gas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kombinasi sedimen Situ Kuru dan Feses Gajah sebagai sumber mikroorganisme metanogenik dalam menghasilkan biogas. Penelitian ini dibagi menjadi tiga perlakuan, yaitu sedimen Situ Kuru dengan air, sedimen Situ Kuru dengan feses gajah, dan feses gajah dengan air. Fermentasi biogas dilakukan menggunakan fermentor sederhana dengan volume 19 L selama 28 hari dengan pengulangan 3 kali dan dilakukan pengukuran biogas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi yang digunakan mempengaruhi produksi biogas. Perlakuan sedimen dengan air menghasilkan volume gas sebesar 0,6 L dengan proporsi gas metana sebesar 0,50%, perlakuan sedimen dengan feses gajah menghasilkan volume gas sebesar 39,5 L dengan proporsi gas metana sebesar 95,62%, dan pada perlakuan feses gajah dengan air menghasilkan volume gas sebesar 20,77 L dengan proporsi gas metana sebesar 87,19% setelah 28 hari. Penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi Sedimen Situ Kuru dengan feses gajah berpotensi menghasilkan biogas yang lebih besar dibandingkan dengan dua perlakuan lainnya.
Kata Kunci: Biogas, Fermentasi, Feses, Gajah, Sedimen