e-Government Pemerintah Kota Tangerang Selatan merupakan sistem informasi tata kelola pemerintahan yang dirancang oleh Dinas Komunikasi dan Informatika dalam rangka mengembangkan penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik. Dalam implementasinya sudah berjalan kurang lebih sepuluh tahun masih belum optimal karena adanya isu take-up yang menjadi masalah tiap tahun, dan juga urgensi untuk pengembangan dan evaluasi terhadap sistem berdasarkan peraturan presiden nomor 95/2018. Belum dilakukan evaluasi pengukuran keberhasilan, menyebabkan belum diketahuinya penilaian pengguna terhadap keberhasilan e-Government Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan atas penerapan sistem e-Government dan memperoleh tingkat keberhasilan e-Government yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan berdasarkan persepsi penggunanya. Metode penelitian ini menggunakan model evaluasi terintegrasi oleh Luky (2019) dengan pendekatan kuantitatif. Penyebaran kuesioner berupa angket secara langsung serta teknik pengumpulan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Selanjutnya data yang didapat di input menggunakan Microsoft Excel 2019. Serta analisis data menggunakan pendekatan PLS-SEM dengan SmartPLS versi 3.2. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 50% responden memiliki persepsi e-Government sudah berhasil dicapai dan ditemukannya 4 faktor utama yang sangat mempengaruhi keberhasilan sistem yakni Human Factor (HF), Technology Factor (TF), Behavioural Intention (BI), dan User Satisfaction (US). Manfaat dari penelitian ini dapat memberikan faktor-faktor utama yang bisa jadi bahan pertimbangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam meningkatkan kualitas e-Government.
Kata Kunci: e-Government, Keberhasilan Sistem, Model Evaluasi Terintegrasi, PLS-SEM, SmartPLS.