No image available for this title

Text

Pertumbuhan dan Daya Saing Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro



Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Pemerintah diberi wewenang yang lebih besar dan sumber keuangan baru yang lebih banyak untuk mendorong proses pembangunan di daerahnya masing-masing. Pembangunan daerah ditandai dengan betumbuhnya perkonomian suatu daerah dilihat dari pendapatan daerah (PDRB). Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi sektor penyumbang terbesar kedua dalam kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Bojonegoro sejak tahun 2010-2016. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan Kabupaten Bojonegoro juga merupakan penyerap tenaga kerja terbesar di Kabupaten Bojonegoro dengan total sebesar 39 persen dari total tenaga kerja di Kabupaten Bojonegoro. Hal ini menjadikan sektor pertanian perlu mendapat perhatian khusus agar pemerintah daerah dapat menerapkan kebijakan yang tepat bagi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan Kabupaten Bojonegoro.
Rumusan masalah penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pertumbuhan dan daya saing setiap subsektor pertanian, kehutanan dan perikanan dalam perekonomian Kabupaten Bojonegoro periode tahun 2010-2016 ? 2) Subsektor pertanian,kehutanan dan perikanan apa yang menjadi subsektor basis dan non basis dalam perekonomian Kabupaten Bojonegoro periode tahun 2010-2016 ? Tujuan penelitian ini adalah : 1) Menganalisis pertumbuhan dan daya saing setiap subsektor pertanian, kehutanan dan perikanan dalam perekonomian Kabupaten Bojonegoro. 2) Menganalisis subsektor pertanian, kehutanan dan perikanan basis dan non basis dalam perekonomian Kabupaten Bojonegoro.
Penelitian ini mengguakan data sekunder berupa PDRB atas dasar harga konstan 2010 Kabupaten Bojonegoro dan PDRB atas daar harga konstan 2010 Provinsi Jawa Timur periode tahun 2010-2016. Objek penelitian ini adalah tujuh subsektor yang terdapat dalam sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, yaitu subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, kehutanan, jasa pertanian, dan perikanan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Location Quotient (LQ) dan Shift Share. Dimana metode LQ digunakan untuk menentukan subsektor basis dan non basis. Sedangkan Shift Share digunakan untuk menentukan pertumbuhan dan daya saing sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
Hasil penelitian dengan menggunakan LQ adalah sektor perikanan, kehutanan dan perikanan memiliki nilai LQ rata-rata sebesar 1,05 yang berarti sektor pertanian, kehutanan dan perikanan mrtupakan sektor basis. Sedangkan subsektor yang merupakan subsektor basis adalah subsektor tanaman pangan
dengan nilai rata-rata LQ sebesar 1,72; subsektor peternakan dengan nilai LQ rata-rata sebesar 1,06 dan subsektor kehutanan dengan nilai LQ rata-rata sebesar 3,77. Berdasarkan hasil analisis Shift Share, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan Kabupaten Bojonegoro mendapatkan nilai PP sebesar (-921,27) dan nilai PPW sebesar (-3,88). Hal tersebut berarti sektor pertanian, kehutanan dan perikanan mengalami pertumbuhan yang lambat dan belum memiliki daya saing. Sedangkan untuk subsektor yang mengalami pertumbuhan yang cepat hanyalah subsektor perikanan dengan nilai PP sebesar 27,74. Subsektor yang memiliki daya saing adalah subsektor tanaman pangan dengan nilai PPW sebesar 150,64; subsektor peternakan dengan nilai PPW sebesar 22,20; subsektor perkebunan dengan nilai PPW 103,33; dan subsektor perikanan dengan nilai PPW 141,63.


Ketersediaan

#
Perpustakaan FST (Skripsi) 063 AGR 2020
AGR0632020
Tersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
063 AGR 2020
Penerbit Prodi Agribisnis Sains Teknologi UIN JKT : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
108 hlm,; 28 Cm.
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
063
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog