No image available for this title

Text

Daya saing rimpang jahe Indonesia di pasar Internasional



Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis keunggulan komparatif komoditas jahe Indonesia, dibandingkan negara-negara pesaing lainnya di pasar internasional, 2) Menganalisis keunggulan kompetitif komoditas jahe Indonesia, dibandingkan negara-negara pesaing lainnya di pasar internasional, 3) Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perdagangan ekspor jahe Indonesia di pasar internasional. Ruang lingkup penelitian adalah Jahe Segar, sesuai Harmonized System (HS) 1996 091010 – Spices; Ginger (Rempah-rempah; Jahe, tidak dihancurkan atau ditumbuk). Data sekunder yang digunakan adalah data Time Series periode 2008-2017 (10 tahun), data Cross-Section, serta data panel. Metode Revealed Comparative Advantages (RCA) untuk mengukur keunggulan komparatif, Export Product Dynamic (EPD) guna mengukur keunggulan kompetitif, kemudian Regresi data panel Gravity Model dengan estimasi Poisson Pseudo-Maximum Likelihood (PPML) untuk mengetahui faktor yang memengaruhi nilai ekspor jahe Indonesia. Waktu pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari Februari-Desember 2019. Aplikasi yang digunakan untuk pengolahan data adalah Microsoft Excel 2013 dan STATA 13. Hasil RCA periode 2008-2017 menunjukkan komoditas jahe Indonesia berdaya saing komparatif di pasar internasional dengan nilai rata-rata RCA > 1, baik di dunia (nilai rata-rata RCA 1,655) maupun di negara tujuan (nilai rata-rata RCA 1,546). Indonesia berdaya saing komparatif (nilai rata-rata RCA > 1) di negara Bangladesh (2,188), Pakistan (1,147), Vietnam (7,588), Jerman (1,269), United Kingdom (UK) (1,180). Akan tetapi, tidak berdaya saing komparatif (nilai rata-rata RCA < 1) di negara tujuan Malaysia (0,657), Jepang (0,171), Singapura (0,688), Belanda (0,243), dan Amerika (0,329). Hasil perhitungan EPD periode 2008-2017, daya saing kompetitif komoditas jahe Indonesia menempati posisi Rising Star di Pakistan dan Jerman. Posisi Lost Opportunity terjadi di negara Malaysia, Belanda, United Kingdom (UK), dan Amerika. Posisi di negara tujuan Vietnam, Jepang, dan Singapura berada pada Falling Star. Indonesia kehilangan kesempatan sama sekali di negara tujuan Bangladesh, karena menempati posisi Retreat. Berdasarkan hasil pengolahan data panel Gravity Model dengan estimasi PPML, faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap nilai ekspor jahe Indonesia di pasar internasional adalah produk domestik bruto (GDP) riil negara
Indonesia, jarak ekonomi terhadap negara tujuan, populasi penduduk di negara tujuan, dan harga ekspor jahe di negara tujuan utama. Sementara itu, faktor yang tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai ekspor jahe Indonesia adalah nilai tukar riil terhadap negara tujuan.
Kata Kunci : Jahe, Daya Saing, Ekspor, Gravity Model, dan PPML.


Ketersediaan

#
Perpustakaan FST (Skripsi) 101 AGR 2021
101 AGR 2021
Tersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
101 AGR 2021
Penerbit Prodi Agribisnis Sains Teknologi UIN JKT : Jakarta, Ciputat.,
Deskripsi Fisik
xviii, 198 hlm; 28 cm.
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
101
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog