Tingginya lahan salin di Indonesia yang disebabkan intrusi air laut akibat perubahan iklim berpengaruh terhadap aktivitas mikroba. Perubahan komunitas mikroba sangat berpengaruh pada produktivitas tanah. Pemanfaatan daerah pesisir untuk kegiatan pertanian akan sangat dipengaruhi oleh dampak perubahan tersebut, sehingga penggunaan mikroba fungsional yang tahan terhadap salinitas dan perubahan status nutrisi tanah diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kapang kitinolitik potensial yang mampu menghasilkan enzim kitinase tinggi dan toleran terhadap lingkungan dengan kondisi salin sebagai agen biofertilizer potensial. Penelitian ini dilakukan dengan seleksi tiga isolat asal sedimen mangrove Muara Hurun Lampung yang ditumbuhkan dalam substrat berbasis kitin pada berbagai konsentrasi NaCl (0, 25, 50, 75, dan 100 g/L). Parameter uji pada penelitian terdiri dari uji patogenitas, pelarutan fosfat, aktivitas kitinase spesifik, dan pembentukan biomassa. Setelah itu kapang diiradiasi dan diuji kembali untuk dilihat perbandingannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat KML-10 merupakan kapang kitinolitik potensial yang mampu tumbuh sampai konsentrasi NaCl 50 g/L dengan kemampuan menghasilkan aktivitas enzim spesifik sebesar 0,22 U/mg pada dosis 1500 Gy dengan konsentrasi 50 g/L NaCl, dan melarutkan fosfat sebesar 28,03 mg/L setelah diradiasi pada dosis 1500 Gy dengan konsentrasi 50 g/L NaCl. Berdasarkan kemampuan tersebut isolat KML-10 dapat dikembangkan sebagai agen biofertilizer.
Kata Kunci: Biofertilizer; Halotoleran; Kapang Kitinolitik; Radiasi Sinar Gamma