Resapan air yang berkurang seiring maraknya penebangan hutan untuk dijadikan perumahan sehingga air hujan tidak dapat meresap ke tanah secara sempurna. Selain masyarakat memperoleh air bersih dari PDAM, banyak masyarakat yang memakai air tanah sebagai konsumsi yang tidak melalui proses filtrasi sehingga tidak terjamin kebersihannya. Penelitian yang dilakukan adalah menganalisis parameter air tanah dari empat sampel pemukiman yang berbeda. Keempat sampel tersebut berada di wilayah Tangerang Selatan. Parameter kualitas air yang diteliti adalah parameter fisika dan parameter kimia. Parameter fisika berupa parameter suhu, pH, konduktivitas, dan kekeruhan menggunakan Water Quality Checker. Parameter kimia meliputi NH3, Cl-, dan logam berat Fe, Cu, Mn, dan Pb. Analisis logam Cu, Mn, Fe dan Mg menggunakan Spektroskopi Serapan Atom. Analisis kadar Cl- menggunakan metode gravimetri. Analisis NH3 menggunakan metode phenat dengan instrumen UV-Vis. Hasil yang didapat menujukan bahwa pH dan kekeruhan pada semua sampel melewati ambang batas karena pH kurang dari 6 dan kekeruhan melewati 5 NTU. Sedangkan, pada data yang lain menunjukan bahwa semua parameter kimia berada di bawah ambang batas kecuali kadar mangan dalam air tanah yang terdapat pada area perumahan Bintaro dengan kadar 0.65 g/mL. Semua sampel yang diambil belum layak untuk diminum tetapi sampel tersebut dapat digunakan untuk peruntukan lain.
Kata kunci : Kualitas air, air tanah, parameter fisika dan kimia, pemukiman, kekeruhan.