Berdasarkan hasil survey yang dilakukan, sebelum membuat prototipe, peneliti menyebar kuesioner yang pertama di wilayah Jakarta Barat pada bulan Juli 2018 kepada 50 orang ummat islam, didapatkan data 82% belum memahami sepenuhnya gerakan shalat ketika takbiratul ihram dengan baik dan benar menurut sunnah Rasul, sehingga 76% orang masih merasa ragu pada gerakan takbiratul ihram ketika shalat sehingga shalat mereka terasa kurang khusyu. Sedangkan sekitar 80% ummat islam yang peneliti survey belum mengetahui bahwa gerakan takbiratul ihram itu terbagi dua gerakan yang berbeda dan 20% sudah mengetahuinya.
Oleh karena itu penulis mengembangkan prototipe sistem deteksi takbiratul ihram dalam shalat berbasis sensor MPU6050, dimana sensor tersebut akan mengukur sudut kemiringan dan akselerasi untuk mendeteksi gerakan takbiratul ihram yang benar. Kemudian jika semua data telah benar maka akan disampaikan melalui bunyi dari module buzzer. Terdapat dua gerakan takbiratul ihram yang terdiri dari versi 1 yaitu gerakan takbir sejajar dengan bahu dan versi 2 yaitu gerakan takbir sejajar dengan telinga. Sehingga user dapat memilih pilihan takbir yang ada melalui smartphone.
Dari penelitian yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan hasil pengujian yang dilakukan dalam mendeteksi takbiratul ihram sebanyak 260 kali, diperoleh nilai sensitifity sebesar 90% dan nilai specificity sebesar 90%, artinya sistem mampu mendeteksi aktifitas takbir versi 1 dan versi 2 pada posisi berdiri dan duduk dengan cukup baik.
Kata Kunci :
Sensor MPU6050, Android, Arduino Nano, Accelerometer & Gyroscope, Android Studio.