Buaya muara (Crocodylus porosus Schneider, 1801) merupakan satwa liar yang dilindungi oleh Undang-undang sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No.7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar. Upaya menyelamatkan dan mencegah dari kepunahan adalah dilakukan upaya konservasi melalui penyelamatan oleh Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tegal Alur Jakarta. Tujuan penelitian adalah mengkaji manajemen pemeliharaan dan tingkat kesejahteraan buaya muara di PPS Tegal Alur. Penelitian pada bulan Mei–Agustus 2021, dengan metode survei yang terbagi dua teknik pengambilan sampel yaitu, pengamatan pada buaya muara dan manajemen pemeliharaan berdasarkan prinsip kersejahteraan satwa, serta wawancara kepada dokter hewan dan animal keeper. Capaian kesejahteraan satwa diperoleh dengan menggunakan metode skoring. Manajemen pemeliharaan buaya muara sudah baik terutama pada komponen bebas dari ketidaknyamanan lingkungan, bebas dari rasa takut dan tertekan. Terdapat komponen yang harus diperbaiki yaitu bebas dari lapar dan haus, bebas dari rasa sakit, penyakit dan luka, serta bebas berperilaku alami yang dipengaruhi oleh tidak diberikan pakan hidup, tidak ada jadwal pemeriksaan kesehatan dan ukuran kandang belum sesuai dengan jumlah buaya muara. Penilaian tingkat kesejahteraan buaya muara di PPS Tegal Alur memiliki nilai terbobot sebesar 75.2 (baik). Perlu diperhatikan pengendalian jumlah usia buaya pada kandang dan pemindahan buaya muara dari PPS agar tidak melebihi kapasitas.Kata kunci: buaya muara; PPS Tegal Alur; manajemen pemeliharaan; kesejahteraan satwa