Rayap memakan selulosa yang terdapat dalam kayu. Masyarakat umum menggunakan kayu mahoni dan jati belanda sebagai bahan bangunan dan furnitur. Penanggulangan rayap pada kayu dilakukan dengan bahan alami, salah satunya kulit buah jengkol (ekstrak). Tujuan penelitian, memperoleh konsentrasi ekstrak optimum dalam menanggulangi rayap dan mengetahui kelas awet kayu mahoni dan jati belanda. Penelitian dilakukan eksperimental, rancangan acak lengkap pada empat perlakuan konsentrasi ekstrak (0%, 2%, 4%, 6%). Kayu mahoni dan jati belanda yang diberi perlakuan, diumpankan pada rayap. Retensi ekstrak 4% dan 6% layak dijadikan bahan pengawet kayu. Uji kualitatif fitokimia ekstrak kulit buah jengkol terbukti mengandung alkaloid, fenol, flavonoid, saponin, tanin dan terpenoid. Mortalitas rayap pada ekstrak 2%, 4% dan 6% berbeda nyata (p