Penelitian mengenai perhitungan percepatan tanah maksimum (PGA) telah dilakukan di wilayah Sulawesi menggunakan metode empiris Alfaro, Crouse, MCGuire, serta Xiang dan Gao sebagai salah satu upaya mitigasi gempa dimana Sulawesi diketahui merupakan wilayah yang rentan mengalami gempabumi sehubungan dengan posisinya yang berada di pertemuan tiga lempeng utama dunia yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia. Sulawesi juga dikelilingi oleh beberapa zona subduksi serta sesar-sesar yang masih aktif sehingga menjadikan Sulawesi, khususnya bagian utara, sebagai salah satu margin aktif yang paling rumit. Data yang digunakan merupakan data kegempaan dengan rentang waktu sejak 1 Januari 1970 sampai dengan 31 Desember 2020 yang kemudian dihitung dan dipetakan sehingga terbentuk peta interpolasi PGA. Berdasarkan perhitungan didapatkan hasil rentang nilai PGA keempat model yaitu 0.016623 g - 0.379407 g untuk model Alfaro, 0.011461 g - 0.176991 g untuk model Crouse, 0.017352g - 0.353564 g untuk model McGuire, dan 0.010487 g - 0.176787 g untuk model Xiang dan Gao. Wilayah dengan nilai PGA tinggi untuk model Alfaro dan MCGuire berada di wilayah Donggala, sementara Crouse serta Xiang dan Gao berada di Banggai Kepulauan. Selain itu terdapat beberapa wilayah dengan nilai PGA tinggi lainnya antara lain: Palu, Toli-Toli, Gorontalo, Minahasa, Mamasa, Buton, dan Luwu Timur. Sedangkan untuk wilayah dengan nilai PGA terendah keempat model berada di wilayah Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.
Kata kunci: Alfaro, Crouse, MCGuire, PGA, Sulawesi, Xiang dan Gao.