Kebutuhan energi Indonesia yang semakin meningkat dan menipisnya ketersediaan energi fosil menghasilkan kebutuhan untuk mencari sumber energi terbarukan. Salah satu jenis energi terbarukan yang berpotensi dikembangkan di Indonesia adalah energi panas bumi. Berdasarkan laporan KESDM tahun 2017, Indonesia memiliki 28.579 MW potensi panas bumi yang tersebar di 30 provinsi. Salah satu potensi panas bumi di Indonesia terdapat di daerah Gunung Gede, Jawa Barat. Untuk mengidentifikasi lebih lanjut potensi panas bumi Gunung Gede, digunakan metode geofisika sebagai survei awal. Salah satu metode geofisika yang dapat digunakan adalah metode gravitasi. Metode ini dapat memberikan informasi yang cukup detail tentang struktur geologi dan kontras densitas batuan sehingga memudahkan kita dalam memahami sistem panas bumi di suatu area prospek. Data gravitasi pada penelitian kali ini menggunakan data gravitasi satelit TOPEX yang diolah hingga mendapat model inversi 3D. Berdasarkan pemodelan inversi 3D, didapatkan sebaran densitas di area penelitian sebesar 1.4-3.0 gr/cc. Dari model inversi 3D ini juga diidentifikasi sumber panas dan reservoir. Sumber panas (heat source) Gunung Gede merupakan magma andesitik berumur Kuarter dengan densitas 2.51-3.00 gr/cc di kedalaman 1128 meter ke bawah. Reservoir sistem panasbumi Gunung Gede merupakan batuan piroklastik berumur Kuarter dengan densitas 1.45-1.90 gr/cc yang tersebar hingga kedalaman 2820 meter.
Kata kunci: Panas bumi, Gunung Gede, Metode Gravitasi, Inversi 3D, TOPEX