Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat fragmentasi yang dihasilkan pada kegiatan peledakan. Penelitian ini mencakup teknik pengambilan foto di tambang andesit PT Gunung Mas Jaya Indah, pengolahan data lapangan, serta mengamati beberapa kasus yang ada. Pengamatan fragmentasi dilakukan secara optik dengan menggunakan kamera handphone yang kemudian diolah menggunakan software Split Desktop. Dikarenakan luas cakupan foto tidak mencakup seluruh area peledakan, maka digunakan pendekatan area of influence. yang hasil pengolahannya dibandingkan dengan perhitungan teoritis Kuz-Ram.
Berdasarkan hasil simulasi menggunakan software split desktop didapatkan: (a) rata-rata ukuran fragmentasi sebesar 37,52 cm; (b) indeks keseragaman sebesar 1,2; (c) karakteristik ukuran batuan 25-50 cm; dan (d) distribusi boulder sebesar 18%. Sedangkan secara teoritis Kuz-Ram didapatkan (a) rata-rata ukuran fragmentasi sebesar 32,39 cm; (b) indeks keseragaman sebesar 0,71; (c) karakteristik ukuran batuan 55,71 cm; dan (d) distribusi boulder sebesar 16%.
Kesimpulannya, lubang basah dan kemiringan lubang ledak akan mempengaruhi proses fragmentasi yang mana untuk lubang basah menghasilkan persentase boulder yang lebih tinggi. Selanjutnya, pengaplikasian geometri menggunakan metode R.L. Ash, C.J. Konya, dan ICI-Explosive memiliki perbedaan pada kemampuan ledak. dimana metode R.L Ash memiliki indikasi yang paling baik dengan persentase boulder sebesar 9%.
Kata Kunci : Tambang Andesit, Fragmentasi, Optik, Kuz-Ram, Split Dekstop