No image available for this title

Text

Analisis pendapatan usahatani sayuran hidroponik (kasus: Serua Farm, Depok)



Serua Farm merupakan salah satu kebun yang dimiliki oleh CV. Usaha Kreasi Madani atau yang biasa disebut dengan hidroponikita. Kebun Serua Farm menjadi kebun pertama dan kebun induk dalam bisnis pertanian Hidroponikita. Proses produksi yang dilakukan adalah berbasis teknologi hidroponik yang digunakan untuk menghasilkan beberapa jenis sayuran daun, seperti bayam hijau,
bayam merah, pakcoy, dan kailan. Biaya produksi yang dibutuhkan dalam usahatani sayuran hidroponik cukup tinggi. Sementara itu, penjualan sayuran hidroponik juga sangat dipengaruhi oleh harga jualnya. Walaupun sayuran hidroponik yang diproduksi oleh perusahaan merupakan jenis sayuran yang sama dengan konvensional, harga jual dan produktivitas sayuran hidroponik harus tetap tinggi agar dapat menguntungkan. Namun harga jual sayuran hidroponik Serua Farm masih cukup rendah dan produksi yang dihasilkan belum memenuhi target produksi Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis struktur biaya usahatani sayuran hidroponik Serua Farm; 2) Menganalisis tingkat penerimaan usahatani sayuran hidroponik Serua Farm; 3) Menganalisis tingkat pendapatan usahatani sayuran hidroponik Serua Farm; 4) Menganalisis tingkat efisiensi usahatani sayuran hidroponik Serua Farm; 5) Menganalisis kelayakan usahatani sayuran hidroponik Serua Farm. Pengolahan data dilakukan secara kuantitatif untuk menganalisis struktur biaya, penerimaan, dan pendapatan pada usahatani sayuran hidroponik oleh Serua Farm. Selain itu juga dilakukan analisis efisiensi menggunakan nilai R/C Ratio serta dilakukan analisis kelayakan usahatani menggunakan nilai B/C Ratio dan Break Event Point (BEP) dalam harga maupun jumlah produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah biaya usahatani secara keseluruhan yang dikeluarkan oleh Serua Farm untuk memproduksi sayuran hidroponik adalah sebesar Rp 140.999.524. Kemudian dari proses produksi dan penjualan diketahui bahwa komoditas bayam hijau adalah yang menghasilkan penerimaan terbesar, yaitu mencapai lebih dari setengah jumlah penerimaan yang diperoleh. Analisis efisiensi menunjukkan bahwa usahatani sudah efisien karena memiliki nilai R/C Ratio lebih besar dari satu dan sudah menghasilkan keuntungan. Apabila dilihat perhitungan efisiensi masing-masing komoditas, maka komoditas yang nilainya paling efisien adalah bayam hijau dan bayam merah. Untuk analisis Break Event Point pun, jumlah produksi dan harga jual pada komoditas bayam hijau dan bayam merah sudah mencapai titik BEP tersebut, bahkan melampauinya. Sedangkan jumlah produksi dan untuk komoditas pakcoy dan kailan belum mampu mencapai titik BEP.
Kata kunci : Hidroponik, Biaya, Pendapatan, Efisiensi, Kelayakan Usahatani


Ketersediaan

#
Perpustakaan FST (SKRIPSI) 158 AGR 2021
AGR158
Tersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
158 AGR 2021
Penerbit Prodi Agribisnis Sains Teknologi UIN JKT : Jakarta, Ciputat.,
Deskripsi Fisik
xvi, 140 hlm; 28 cm.
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
158
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog