Pangsa pasar industri minuman teh dalam kemasan di Indonesia pada tahun 2018 berada dibawah air minum mineral kemasan yaitu sebesar 24%. Menurut Nielsen pada tahun 2019, keuntungan industri teh dalam kemasan selalu mengalami peningkatan tiap tahunnya. Industri teh dalam kemasan dalam negeri pun telah hadir lebih dari 10 perusahaan yang memproduksi lebih dari 20 merek teh dalam kemasan di pasaran. Salah satunya adalah merek teh botol sosro milik PT. Sinar Sosro yang merupakan produsen minuman teh dalam kemasan pertama di dunia dan di Indonesia. Semakin berkembangnya industri ini memunculkan banyak pesaing dalam kategori. Menurut hasil survei Top Brand Index (TBI) di tahun 2021 menunjukkan bahwa pangsa pasar dari merek teh botol sosro mengalami penurunan signifikan dari tahun 2015 setelah sebelumnya selalu menjadi market leader dalam kategori rteh dalam kemasan. Pada tahun 2018, merek teh pucuk harum berhasil menggantikan merek teh botol sosro sebagai market leader pada kategori. Hal ini menandakan adanya perubahan pilihan dan penilaian dari konsumen. Sehingga untuk melihat kekuatan merek dari teh botol sosro saat ini dilakukan peelitian melalui elemen ekuitas merek yaitu kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek terhadap minat beli konsumen.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menganalisis pengaruh kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek terhadap preferensi konsumen, (2) Menganalisis pengaruh kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek terhadap minat beli, (3) Menganalisis pengaruh preferensi konsumen sebagai variabel intervening terhadap minat beli, (4) Menganalisis pengaruh secara tidak langsung kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek terhadap minat beli yang di mediasi preferensi konsumen. Penelitian ditentukan secara purposive sejak bulan November hingga Desember 2021. Sumber data diperoleh melalui hasil survei online (data primer) dan melalui studi pustaka (data sekunder). Penentuan sampel menggunakan metode incidental sampling berdasarkan rumus Lemeshow dengan jumlah populasi tidak diketahui menghasilkan minimal 100 sampel. Pengumpulan data menggunakan angket kuesioner dengan skala likert 1-4. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan SEM-PLS yang diolah menggunakan software SmartPLS versi 3.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Variabel kesadaran merek dan loyalitas merek memiliki pengaruh secara langsung terhadap preferensi konsumen, sedangkan variabel asosiasi merek dan persepsi kulaitas tidak memiliki pengaruh langsung terhadap preferensi konsumen, (2) Variabel persepsi kualitas memiliki pengaruh langsung terhadap minat beli konsumen, sedangkan variabel kesadaran merek, asosiasi merek dan loyalitas merek tidak memiliki
viii
pengaruh langsung terhadap minat beli, (3) Variabel intervening yaitu preferensi konsumen memiliki pengaruh langsung terhadap minat beli konsumen, (4) Variabel kesadaran merek dan loyalitas merek memiliki pengaruh secara tidak langsung terhadap minat beli dengan di mediasi oleh preferensi merek, sedangkan variabel asosiasi merek dan persepsi kualitas tidak memiliki pengaruh tidak langsung terhadap minat beli.