Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyakit kardiovaskuler tertinggi di seluruh dunia. Penyebab dari PJK adalah karena adanya penyumbatan darah di arteri koroner. Penyumbatan yang mengakibatkan otot jantung mati disebut infark miokard (IM). Infark miokard dapat menyebabkan komplikasi aritmia ventrikel mematikan seperti Ventricular Tachycardia (VT) dan Ventricular Fibrillation (VF). Kondisi aritmia yang tidak segera ditangani, dapat menyebabkan kematian jantung mendadak. Dispersi QT merupakan pengukuran non invasif untuk meramalkan mortalitas pada pasien IM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja metode Regresi Logistik untuk mengklasifikasi kondisi pasien dengan atau tanpa aritmia VT/VF pada pasien Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST (IMA-EST). Penelitian ini menggunakan metode Regresi Logistik dengan metode estimasi parameter maximum likelihood untuk mengklasifikasi kondisi pasien. Hasil akhir dari penelitian yaitu mendapatkan nilai akurasi tertinggi sebesar 81% dan nilai AUC tertinggi sebesar 0,9068 pada skenario pertama. Hasil nilai rata-rata akurasi sebesar 80,5% dan rata-rata AUC sebesar 0,891 pada skenario keempat.
Kata Kunci : Regresi Logistik, Maximum Likelihood, Newton Raphson, Binary Cross Entropy Loss, Confusion Matrix, ROC, AUC, Akurasi, Stratified K-Fold Cross Validation.