Industri kelapa sawit merupakan bagian dari subsistem agribisnis hilir pada subsistem pengolahan dan industri ini terus berkembang, perkembangan industri kelapa sawit diiringi pula oleh adanya risiko bahaya yang lebih besar pada proses pengolahan karena adanya teknologi dimana penggunaan mesin dan peralatan kerja yang semakin kompleks untuk mendukung berjalannya proses produksi menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi, setiap proses produksi yang menggunakan teknologi modern memungkinkan adanya potensi bahaya dan risiko
tertentu apabila tidak mendapat perhatian khusus dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Dalam Undang Undang Nomor 11 tahun 2020
tentang cipta kerja yang menyatakan bahwa Kesejahteraan pekerja atau buruh
adalah suatu pemenuhan kebutuhan atau keperluan yang bersifat jasmaniah dan rohaniah, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, yang secara langsung
atau tidak langsung dapat mempertinggi produktivitas kerja dalam lingkungan kerja yang aman dan sehat. Maka dengan itu PT. Kencana Persada Nusantara harus menerapkan SMK3 diperusahaan dan perusahaan dapat menerapkan ISO 45001 - 2018 yang standar internasional mengenai persyaratan sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja. Berdasarkan data sejak tahun 2016 sampai 2021
telah terdapat 43 karyawan yang mengalami kecelakaan kerja seperti terpeleset
patah tulang dan kecelakaan kerja lainnya, maka perlu dilakukan penelitian untuk
melihat penerapan SMK3 yang ada di PT. Kencana Persada Nusantara. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah penerapan ISO 45001 – 2018 pada risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja karyawan di area produksi CPO di PT. Kencana Persada Nusantara, (2) mengidentifikasi bahaya apa saja yang dapat
terjadi di PT. Kencana Persada Nusantara, (3) menganalisis penilaian risiko di
area produksi PT. Kencana Persada Nusantara. (4) menetapkan upaya pengendalian risiko yang harus dilakukan oleh manajemen di PT. Kencana Persada Nusantara. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah penerapan ISO
45001 yang dilaksanakan PT. Kencana Persada Nusantara perusahaan, klausul yang ada telah diterapkan 80% karena pada klausul 9 dan 10 yaitu evaluasi dan
peningkatan tidak terlaksanakan secara baik. Pada proses identifikasi di PT.
Kencana Persada Nusantara terdapat 8 area yang teridentifikasi memeliki risiko
kecelakaan kerja yaitu area stasiun loading ramp, stasiun strelizer atau rebusan, stasiun theresher atau pemipilan, stasiun digester dan press, stasiun kernel, stasiun
klasifikasi, stasiun boiler dan power house dan terdapat 25 risiko kecelakaan kerja tersengat binatang, tertimpa tandan, terpeleset, terhirup debu, tertusuk duri,
tertusuk gancu, sakit persendian, tersengat listrik, kulit melepuh, ledakan, terkena
besi panas, terjepit lori, kebisingan, patah tulang, kebakaran, jari terputus, kulit luka atau robek, lengan terputus, patah kaki, iritasi kulit, mual muntah, sesak nafas, tenggorokan sakit, gangguan mata, dan keracunan. Pada proses penilaian risiko di PT. Kencana Persada Nusantara ditemukan beberapa tingkat risiko yaitu
risiko extreme, high, medium, dan low. Sebanyak 9 risiko pada tingkat low (L), 5 risiko pada tingkat medium (M), 1 pada tingkat high (H) dan 10 risiko pada tingkat exstrem (E). Prioritas risiko yaitu ledakan. Pengendalian risiko yang telah
ditetapkan yaitu menggunakan pengendalian engginering atau pengengendalian teknis, administratif dan juga penggunaan APD dan prioritas pengendalian pada ledakan dengan engginering.