Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
Peranan sektor pertanian dalam perekonomian Wilayah Provinsi Jawa Barat Periode 2010-2019
Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan potensi pertanian besar dan variatif. Sektor pertanian Provinsi Jawa Barat memiliki fungsi strategis sebagai lumbung pangan nasional dan menjadi penopang kebutuhan bahan pangan pokok terbesar di Indonesia khususnya padi/ beras. Sektor pertanian Provinsi Jawa Barat juga memiliki andil terbesar dan menjadi salah satu basis perekonomian terbesar di Provinsi Jawa Barat. Nilai PDRB ADHK sektor pertanian Provinsi Jawa Barat selalu meningkat dengan laju pertumbuhan yang juga positif. Namun masih terdapat permasalahan pada sektor pertanian Provinsi Jawa Barat yaitu: 1) Produksi padi dan sebagian besar komoditas-komoditas sektor pertanian Provinsi Jawa Barat menurun, sehingga kontribusi sektor pertanian Provinsi Jawa Barat untuk Indonesia juga menurun dan 2) Distribusi persentase PDRB ADHB sektor pertanian Provinsi Jawa Barat menurun, yang berarti peranan sektor pertanian Provinsi Jawa Barat semakin menurun. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis kontribusi sektor pertanian dan masing-masing subsektor pertanian, 2) Menganalisis dan mengklasifikasi posisi subsektor pertanian, 3) Menganalisis dan mengklasifikasi pertumbuhan dan daya saing subsektor pertanian, serta 4) Menganalisis dan mengidentifikasi subsektor pertanian yang menjadi unggulan dalam perekonomian Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan di wilayah Provinsi Jawa Barat dalam kurun waktu analisis penelitian yaitu 10 tahun yakni Tahun 2010-2019. Adapun metode analisis data yang digunakan yaitu Analisis Kontribusi (Share), Analisis Tipologi Klassen, Analisis Shift Share, serta Analisis Static Location Quotient dan Analisis Dynamic Location Quotient.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Kontribusi sektor pertanian keseluruhan sebesar 8,11%, kontribusi terbesar yaitu subsektor tanaman pangan 3,69%, kemudian subsektor tanaman hortikultura 1,58%, peternakan 1,06%, perikanan 0,85%, tanaman perkebunan 0,73%, dan terkecil kehutanan 0,08%; 2) Subsektor tanaman pangan dan tanaman hortikultura posisinya sebagai subsektor maju tapi tertekan, sedangkan subsektor tanaman perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan posisinya sebagai subsektor relatif tertinggal; 3) Subsektor perikanan memiliki pertumbuhan lebih cepat, sedangkan subsektor tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan, dan kehutanan memiliki pertumbuhan lebih lambat, serta seluruh subsektor pertanian memiliki daya saing kurang baik; serta 4) Subsektor tanaman pangan dan tanaman hortikultura merupakan subsektor unggulan, namun seluruh subsektor pertanian Provinsi Jawa Barat memiliki potensi perkembangan lebih lambat pada masa yang akan datang.
Kata Kunci: Sektor Pertanian, Sektor Unggulan, Daya Saing, Analisis Tipologi Klassen, Analisis Shift Share, Analisis Static Location Quotient, Analisis Dynamic Location Quotient
Ketersediaan
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
160 AGR 2022
|
Penerbit | Fak.Sains Dan Teknologi UIN JKT : Jakarta., 2022 M/1443 H |
Deskripsi Fisik |
xiv, 110 hlm,; 28 Cm.
|
Bahasa |
Bahasa Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
160
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Akhmad Mahbubi
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Informasi
Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog