Sebelum rilisnya PeduliLindungi, BMKG sudah jauh lebih dulu meluncurkan InfoBMKG. Hal ini menandai pemerintah siap melayani masyarakat di era digitalisasi. Selain dari segi tampilan yang estetik, produk digital juga harus mudah digunakan oleh penggunanya. Banyaknya pengguna yang memberikan saran perbaikan untuk InfoBMKG di PlayStore dan AppStore, membuat peneliti melakukan Usability Testing pada aplikasi tersebut. Metode pengujian yang dilakukan peneliti adalah Heuristic Evaluation, Cognitive Walkthrough, dan System Usability Scale. Terbukti dari 10 aspek Heuristic, peneliti menemukan 9 aspek di antaranya terdapat masalah Usability. Nilai efektivitas sebesar 60% dan efisiensi sebesar 48.91% masih di bawah standar yang disarankan untuk aplikasi. Bahkan nilai kepuasan pengguna InfoBMKG dikategorikan rendah dengan nilai 43,4. Metode perancangan desain yang digunakan adalah Goal-Directed Design yang terdiri dari 7 tahapan. Yaitu Preliminary Research, Usability Testing, Modelling, Requirement, Framework, Refinement, dan Usability Testing tahap kedua. Setelah dilakukan redesign, aspek Heuristic yang bermasalah berhasil turun menjadi 3 aspek saja. Sedangkan nilai efektivitas naik menjadi 95%, efisiensi naik menjadi 85,75%, dan kepuasan pengguna dikategorikan baik karena berhasil menyentuh nilai 88,7. Dapat disimpulkan rekomendasi desain yang diusulkan peneliti berhasil memenuhi aspek Usability menurut ISO 9241-11:2018. Maka tujuan dari penelitian ini adalah memberikan prototipe desain yang sudah memenuhi aspek Usability sebagai bahan pertimbangan bagi BMKG agar dapat mengembangkan InfoBMKG sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Kata Kunci : Usability, Usability Evaluation Methods, Usability Testing, User Experience, InfoBMKG