UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah salah satu penopang
perekonomian Indonesia. Jenis UMKM kuliner seperti restoran, rumah makan dan
Caffee kini sedang berkembang pesat di kota Tangerang Selatan. Caffee atau
kedai kopi termasuk memiliki kepopuleran tersendiri, terlihat dari jumlahnya yang
semakin menjamur. Banyak kedai kopi bermunculan karena imbas dari
peningkatan konsumsi kopi dan berkembangnya tren meminum kopi yang tinggi
dikalangan masyarakat meskipun saat pandemi Covid-19. Persaingan yang
semakin ketat dengan bertambahnya jumlah usaha sejenis tidak dapat dihindari.
Kedai Kopi Dalu termasuk bisnis yang bergerak di sekor hilir. Usaha ini berupaya
melakukan pengembangan usahanya untuk menambah keuntungan dan membuka
gerai baru. Kebijakan PSBB dan PPKM memberikan dampak yang
mengakibatkan penurunan penjualan, dan berimbas kepada perolehan pendapatan
Kedai Kopi Dalu tidak maksimal. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis
biaya total, pendapatan dan kelayakan usaha Kedai Kopi Dalu tahun 2019 sampai
dengan 2021. (2) Mengetahui faktor internal dan eksternal yang memengaruhi
usaha Kedai Kopi Dalu. (3) Menganalisis pengembangan usaha Kedai Kopi Dalu
berdasarkan faktor internal dan eksternal.
Data kuantitatif yang diperoleh pada penelitian ini digunakan untuk
menganalisis pendapatan, kelayakan usaha dan skor pada skala ordinal strategi
pengembangan usaha dengan bantuan alat hitung software Microsoft Excel.
Analisis pendapatan menggunakan metode perhitungan biaya investasi, konsep
biaya, konsep penerimaan, konsep pendapatan dan diperluas dengan kelayakan
usaha menggunakan B/C Ratio, Break Even Point (BEP), Payback Period (PP)
dan Profitability Index (PI). Data kualitatif digunakan untuk analisis deskripsi
yaitu menggambarkan kegiatan usaha Kedai Kopi Dalu, identifikasi faktor
internal dan eksternal pada strategi pengembangan usaha. Analisis pengembangan
usaha menggunakan formulasi strategi meliputi tahapan input (masukan) yaitu
matriks Intenal Factor Evaluation (IFE) dan matriks External Factor Evaluation
(EFE) serta tahapan pencocokan yaitu matriks Internal-External (IE). Sumber
data yang diperoleh adalah data primer dan sekunder.
Hasil penelitian menunjukan biaya total usaha yang dilakukan Kedai Kopi
Dalu pada tahun 2019 sebesar Rp. 312.895.500, tahun 2020 merupakan biaya total
terkecil Rp. 258.819.500 dan tahun 2021 biaya total terbesar dengan jumlah Rp.
332.342.000. Pendapatan diperoleh dari selisih total penerimaan dengan total
biaya yang dikeluarkan. Sehingga pendapatan Kedai Kopi Dalu pada tahun 2019
merupakan pendapatan terbesar dengan jumlah Rp. 66.918.000, tahun 2020
pendapatan mengalami penurunan menjadi sebesar Rp. 26.944.000 dan tahun
2021 kembali mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp. 63.064.000.
Nilai B/C ratio yang dihasilkan sebesar 0,18 maka kriteria usaha dikatakan
layak, namun mengalami pergeseran dari nilai B/C ratio yang direncanakan
sebesar 0,23. Pada tahun 2019 BEP unit sebesar 19.584 dan BEP harga sebesar
Rp. 14.038. Pada tahun 2020 BEP unit sebesar 16.307 dan BEP harga sebesar Rp.
15.536. Pada tahun 2021 BEP unit sebesar 20.763 dan BEP harga sebesar Rp.
14.296. Pada Tahun 2020 BEP unit dan harga mengalami penurunan dan bergeser
dari rencana perhitungan awal usaha. Nilai PP dengan jangka waktu pengembalian
modal 7 bulan 28 hari (0,66) setelah usaha berjalan selama 3 tahun. Hal ini berarti
dapat dikatakan layak jika dibandingkan dengan umur investasi terlama 10 tahun,
namun mengalami pergeseran dari nilai PP yang direncanakan sebelumnya yaitu
0,89 atau 10 bulan 20 hari. Hasil dari nilai PI sebesar 1,51 (nilai PI