Peningkatan produksi kedelai dapat dilakukan dengan pemuliaan tanaman melalui
teknik mutasi radiasi sinar gamma untuk mendapatkan varietas unggul. Penentuan
radiosentivitas penting dilakukan untuk mengetahui pengaruh radiasi terhadap
morfologi dan fisiologi tanaman. Radiosensitivitas dapat diketahui dari respon
morfologi tanaman terhadap perlakuan iradiasi serta nilai LD20 dan LD50 (Lethal
Dose 20% dan 50%) pada tanaman diradiasi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui
pengaruh dosis dan laju dosis radiasi sinar gamma terhadap pertumbuhan kedelai
serta menentukan nilai LD20 dan LD50 pada mutan kedelai varietas Grobogan dan
Mutiara-1. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 faktor, faktor
pertama adalah dosis radiasi 0 Gy- 600 Gy dengan selang dosis 100 Gy dan faktor
kedua adalah laju dosis rendah (219,5 Gy/jam) serta laju dosis tinggi (4470,2
Gy/jam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis radiasi sinar gamma pada fase
bibit berpengaruh nyata terhadap karakter persentase perkecambahan, tinggi bibit,
jumlah buku batang, dan jumlah daun, sedangkan laju dosis berpengaruh nyata
terhadap karakter persentase perkecambahan. Dosis radiasi 100-300 Gy pada
pascapanen meningkatkan jumlah cabang pada kedua varietas kedelai, tinggi
tanaman pada varietas Grobogan, serta meningkatkan jumlah polong dan total berat
biji pada varietas Mutiara-1. Nilai LD20 varietas Grobogan laju dosis rendah 300,45
Gy, laju dosis tinggi 409,08 Gy sedangkan pada varietas Mutiara-1 441,63 Gy pada
laju dosis rendah dan laju dosis tinggi sebesar 493,63 Gy. Nilai LD50 varietas
Grobogan laju dosis rendah 588,56 Gy dan laju dosis tinggi 657,17 Gy sedangkan
pada varietas Mutiara-1 laju dosis rendah 512,36 Gy dan laju dosis tinggi sebesar
514,30 Gy.
Kata kunci: Dosis; Iradiasi; Laju Dosis; Kedelai; Mutasi; Sinar Gamma