Radiasi gamma dalam pemanfaatannya dapat menghasilkan spesi oksigen reaktif (ROS) dan menyebabkan kerusakan DNA serta penurunan kadar antioksidan endogen seperti gluatation (GSH) sehingga dibutuhkan senyawa radioprotektor yang memiliki aktivitas antioksidan untuk mengurangi dampaknya. Senyawa tersebut dapat diperoleh dari tumbuhan seperti bawang putih, temulawak, dan pegagan yang memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi efektivitas ekstrak bawang putih, daun pegagan, dan temulawak sebagai radioprotektor dalam menekan kerusakan DNA limfosit dan meningkatkan kadar GSH. Sampel darah diperoleh dari 5 individu laki-laki non-perokok dan diberikan perlakuan variasi jenis ekstrak dengan konsentrasi 100 ppm serta radiasi 6 Gy. Sampel terdiri dari 8 kelompok perlakuan yaitu; Kontrol + (radiasi), Kontrol -, A (bawang putih), B (temulawak), C (pegagan), D (bawang putih + radiasi), E (temulawak + radiasi), F (pegagan + radiasi). Kemampuan radioprotektor setiap ekstrak dianalisis menggunakan uji komet dan pengukuran kadar GSH plasma darah. Ketiga ekstrak mampu mengurangi kerusakan DNA limfosit yang diiradiasi (p0,05). Ekstrak pegagan merupakan ekstrak yang paling efektif dalam menekan kerusakan DNA limfosit namun belum diperoleh ekstrak yang efektif dalam meningkatkan kadar GSH dalam penelitian ini.
Kata kunci: Bawang putih; Glutation (GSH); Kerusakan DNA; Pegagan; Radiasi gamma; Radioprotektor; Temulawak