Tandan kosong kelapa kelapa sawit (TKKS) merupakan bahan berlignoselulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku terbarukan untuk produksi bioetanol. Produksi bioetanol terdiri dari proses pretreatment, sakarifikasi, fermentasi, distilasi dan dehidrasi. Pretreatment sangat penting dilakukan untuk mengurangi kadar lignin yang terkandung di substrat TKKS untuk mendapatkan hasil bioetanol yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum proses delignifikasi pada substrat TKKS dengan metode batch pretreatment lab-scale Menggunakan metode Response Surface Methode (RSM) dan ekstruksi pretreatment dengan reaktor kontinu. Pretreatment TKKS menggunakan NaOH, sakarifikasi enzimatik menggunakan enzim selulase untuk mengubah selulosa menjadi glukosa, kemudian dilakukan fermentasi menjadi etanol menggunakan saccharomyces cerevisiae dan dilakukan distilasi. Analisis komponen TKKS dilakukan dengan metode NREL (National Renewable Energy Laboratory) dan uji gula pereduksi ditentukan menggunakan metode Luff Schoorl (SNI 01-2891-1992). Hasil penelitian menunjukan nilai kondisi optimum yang berhasil dicapai dengan Response Surface Methodology (RSM) yaitu NaOH 2,5 M, pada rasio padat cair 1:6 (b/v) dan suhu 100° C secara simulasi aplikasi mampu mendegradasi lignin 54.38 %, dan hasil pretreatment menggunakan reaktor kontinu didapatkan lignin tersisa 30,60%, peningkatan selulosa menjadi 42,05%, gula pereduksi hasil sakarifikasi 5,95% dan kandungan bioetanol 2,46%.
Kata Kunci: Tandan Kosong Kelapa Sawit, Lignoselulosa, Pretreatment, enzim selulase, Saccharomyces cerevisiae, bioetanol.