Minyak bumi adalah senyawa organik yang mengandung sulfur dan senyawa anorganik. Senyawa sulfur merupakan kontaminan terbanyak yang terkandung dalam minyak bumi. Senyawa sulfur organik yang terdapat dalam bahan bakar dapat berubah menjadi gas polutan SO2. Perlu adanya pengolahan minyak bumi untuk menghilangkan senyawa sulfur melalui proses hidrodesulfurisasi (HDS) dengan menggunakan katalis NiMo/γ-Al2O3. Aktivitas hidrodesulfurisasi (HDS) meningkat dengan menambahkan zat aditif berupa magnesium pada penyangga γ-Al2O3. Tujuan penelitian ini adalah menentukan magnesium terbaik pada penyangga untuk dijadikan katalis dalam mengolah Light Coker Gasoil (LCGO), serta menentukan suhu optimum pada proses HDS agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar Euro IV. Digunakan γ-Al2O3 yang ditambahkan variasi magnesium yaitu 1% b/b, 2% b/b dan 4% b/b dengan metode sol-gel. Penyangga dikarakterisasi dengan X-ray Difraction (XRD) dan Surface Area Analyzer (SAA). Penyangga dengan karakteristik terbaik memiliki luas permukaan, volume pori dan diameter pori berturut-turut sebesar 241,63 m2/g, 0,68 cc/g dan 113,36 Å. Penyangga diimpregnasi dengan NiMo, diperoleh komposisinya 3,20% (Ni) dan 13,35% (Mo). Aktivitas katalis diuji dengan reactor microactivity effi dengan umpan Light Coker Gasoil (LCGO) dengan variasi suhu 315°C, 330°C dan 345°C. Hasil uji katalis menunjukkan kinerja katalis terbaik terjadi pada suhu 345°C, 35,2 bar dan LHSV 1 h-1 sehingga diperoleh konversi hidrodesulfurisasi (HDS) sebesar 97,21% dengan kadar sulfur sebesar 17,28 ppm.
Kata Kunci: Hidrodesulfurisasi, Katalis, Magnesium, NiMo/γ-Al2O3