Cryptocurency merupakan mata uang digital yang merupakan hasil dari sebuah perkembangan teknologi keuangan. Diciptakan sebagai alat pembayaran di internet yang dilindungi oleh kriptografi, namun diringi dengan perkembangan, cryptocurrency telah menjadi alternatif aset investasi banyak masyarakat. Pintu merupakan sebuah platform yang menyediakan layanan transaksi jual-beli dan investasi aset kripto di Indonesia. Namun dalam perkembangannya, tidak sedikit pengguna mengalami masalah dan rasa kurang puas saat menggunakan aplikasi Pintu, hal ini menjadi cukup mudah bagi pengguna untuk beralih ke aplikasi sejenis lainnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi continuance use intention pengguna terhadap aplikasi Pintu. Penelitian ini menggunakan Expectation Confirmation Model (ECM) yang memiliki variabel confirmation, perceived usefulness, satisfaction, dan continuance intention, sebagai model yang dapat mengukur niat berkelanjutan penggunaan suatu sistem, dengan penambahan variabel service quality dan system quality. Penelitian ini merujuk kepada pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel penelitian 202 responden dan pengelolaan data menggunakan metode PLS-SEM dengan bantuan aplikasi SmartPLS. Hasil penelitian ini menunjukkan 1 dari 7 hipotesis ditolak, dimana service quality tidak memiliki pengaruh terhadap satisfaction dan ditolak. Variabel system quality pada penelitian ini terbukti berpengaruh terhadap satisfaction. Niat keberlanjutan pengguna pada penelitian ini dipengaruhi langsung satisfaction dan perceived usefulness, dan variabel confirmation, system quality, dan memiliki pengaruh secara tidak langsung terhadap niat keberlanjutan pengguna namun tidak dipengaruhi oleh variabel service quality.
Kata Kunci: Cryptocurrency, Expextation Confirmation Model (ECM), PLS-SEM, SmartPLS