Teluk Hurun merupakan bagian dari Teluk Lampung yang sudah mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya penduduk di sekitar teluk, seperti banyaknya tambak, balai perikanan. Teluk Hurun pernah mengalami Harmul Algae Bloom dikarenakan nutrien yang berlebihan yang menyebabkan ikan mati secara masal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air pada air dan sedimen serta komposisi isotop stabil δ13C pada sedimen. Sampel diambil dari 2 stasiun kemudian dianalisis parameter kimia dan fisik serta diuji kandungan logam timbal (Pb) dan kadmium (Cd) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA), pengujian isotop δ13C menggunakan Isotope Ratio Mass Spectrometry (IRMS). Analisis statistik menggunakan Principal Component Analysis (PCA) dan nilai ambang batas pengukuran menggunakan standar baku mutu PP No. 22 Tahun 2021 dan ANZECC. Hasil analisis kualitas air yang didapat bahwa kandungan amonia, nitrit dan fosfat pada stasiun Hurun sudah melebihi ambang batas dan pada stasiun Ratai, nitrit, fosfat dan oksigen terlarut juga sudah melebihi ambang batas dan untuk sedimen Hurun banyak mengandung mineral dan sedimen Ratai banyak mengandung bahan organik. Kelimpahan isotop stabil δ13C di stasiun Hurun dan stasiun Ratai titik 1 didominasi oleh metana dengan hasil pada titik 1 adalah -86,892 ‰, titik 3 adalah -95,22 ‰, dan ratai 1 -86,03 ‰ yang dapat disebabkan oleh bahan organik karbon diubah menjadi metana lalu titik 2 dan 3 pada Ratai didominasi oleh tumbuhan C3 dengan hasil -30,047 ‰ dan -27,03 ‰.
Kata Kunci: Isotop Stabil δ13C, Kualitas Air, Pencemaran, Sedimen