Buah merupakan salah satu komoditas pertanian dengan jumlah Food Loss and Waste (FLW) terbanyak di Indonesia. FLW tersebut timbul dari aktivitas rantai pasok yang dilakukan oleh para anggota rantai pasok buah. Salah satu anggota rantai pasok buah yang menimbulkan FLW adalah PT Ayotama Nusantara Mandiri yang merupakan perusahaan distributor buah lokal dan impor di kota Tangerang Selatan. Jumlah FLW buah PT Ayotama cukup besar, yang berasal dari buah dengan stok berlebih dan buah yang dikembalikan. Hal demikian dinilai karena kinerja pemasok dan manajemen rantai pasok buah belum optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan struktur rantai pasok buah, menentukan pemasok buah yang paling memenuhi kriteria, mengukur kinerja manajemen rantai pasok buah, dan merekomendasikan perbaikan kinerja manajemen rantai pasok buah di PT Ayotama Nusantara Mandiri.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskripsi untuk pemetaan struktur rantai pasok buah, Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) untuk pemilihan pemasok terbaik, model SCOR versi 12.0, Analitical Hierarchy Process (AHP), dan normalisasi Snorm de Boer untuk pengukuran kinerja manajemen rantai pasok buah dalam periode 1 bulan, serta diagram fishbone untuk merekomendasikan perbaikan kinerja. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa anggota rantai pasok buah terdiri dari 40 pemasok (buah dan kemasan), distributor, 5 sub-distributor, 260 toko retail, dan 600 reseller. Berdasarkan analisis MPE terdapat 5 pemasok buah lokal dan impor terpilih. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, manajemen rantai pasok buah di PT Ayotama Nusantara Mandiri sudah baik, kecuali 2 proses yaitu pengadaan dan produksi, sehingga direkomendasikan 6 praktik yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan.
Kata Kunci: Buah, Kinerja, Supply Chain Operation Reference (SCOR), MPE, Analytical Hierarchy Process (AHP), Diagram Tulang Ikan.