Kedelai merupakan salah satu komoditas strategis pertanian nasional terpenting yang berada di posisi ke tiga setelah padi dan jagung. Hampir 90% kebutuhan kedelai di Indonesia dimanfaatkan sebagai bahan pangan, salah satunya tahu. Selain bergizi tinggi, tahu banyak digemari masyarakat di Indonesia karena memiliki harga yang terjangkau. Konsumsi olahan tahu di DKI Jakarta terus meningkat sejak tahun 2017. Hal ini menjadikan UMKM tahu semakin potensial untuk dijalankan.
Di Cibalongsari, Karawang, Jawa Barat terdapat perusahaan yang memanfaatkan kedelai menjadi produk olahan tahu yaitu CV Mulia Foods Jabar. Salah satu usaha pengolahan kedelai yaitu CV. Mulia Foods Jabar. CV Mulia Foods Jabar telah berdiri sejak tahun 2015. Produk tahu CV Mulia Foods Jabar dikenal dengan nama brand “IMI Tahu”. Terdapat 4 varian produk IMI Tahu yaitu tahu putih, tahu kuning, tahu sutra putih dan tahu sutra kuning. Harga jual dan jumlah tahu untuk masing masing varian berbeda bedaSelama 5 tahun beroperasi, CV Mulia Foods Jabar berhasil memasarkan IMI Tahu ke tiga kota besar, yaitu Jakarta, Karawang dan Cirebon. Pemasaran produk dilakukan secara offline di pasar tradisional, supermarket, mini market serta katering. Khusus di wilayah Jakarta IMI Tahu dipasarkan juga secara online melalui beberapa e-commerce berbasis pertanian. Kegiatan pengolahan di CV. Mulia Foods Jabar merupakan usaha penambahan nilai dengan mengubah bentuk dari kedelai menjadi produk baru yaitu tahu putih, tahu kuning, tahu sutra putih, dan tahu sutra kuning. Tiap varian produk olahan tahu memiliki karakteristik berbeda karena terdapat perbedaan penggunaan jumlah bahan baku, harga bahan baku, dan proses pengolahan. Perbedaan tersebut menjadikan perbedaan nilai tambah yang dimiliki tiap varian produk. Perbedaan harga input yang dibutuhkan membuat harga jual produk tidak sama. Adanya perbedaan harga input dan harga output menghasilkan perbedaan nilai keuntungan dari tiap produk. Adapun besaran nilai tambah dan profitabilitas di CV. Mulia Foods Jabar belum diketahui secara pasti. Saat kondisi pandemi di akhir tahun 2021, produksi bulanan CV. Mulia Foods Jabar mengalami peningkatan karena pemberlakuan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di wilayah Jakarta. Namun merenggangnya PPKM diawal tahun 2022 menjadi level 2 menyebabkan penurunan produksi CV. Mulia Foods Jabar. Karena terjadinya flustuasi produksi, untuk itu dapat dilakukan analisis profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengembalikan aset melalui keuntungan bersih dari penjual produk yang dihasilkan dalam periode tertentu. Dengan analisis profitabilitas, penggunaan MOS digunakan untuk mengetahui persentase penurunan penjualan yang dapat diterima oleh usaha tahu, sebelum bertemu dengan titik impas. Sedangkan penggunaan MIR untuk mengetahui rasio keuntungan usaha tahu yang dapat digunakan untuk mengganti biaya tetap. Dengan adanya kegiatan industri yang mengolah kedelai menjadi produk baru yaitu tahu putih, tahu kuning, tahu sutra putih dan tahu sutra kuning, hal ini memberikan nilai ekonomi yang lebih tinggi akan nilai tambah usaha karena dikeluarkan biaya-biaya tambahan input lain sehingga terbentuk harga baru yang lebih tinggi dan keuntungan yang lebih besar. Dari permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait usaha yang dijalankan agar mengetahui besar tingkat profitabilitas dan nilai tambah dari usaha tahu yang ada di CV Mulia Foods Jabar. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengetahui struktur biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi tahu menjadi tahu di CV Mulia Foods Jabar. (2) Menganalisis besarnya nilai tambah yang diperoleh dari setiap varian produk tahu di CV Mulia Foods Jabar. (3) Menganalisis profitabilitas pada setiap varian produk tahu di CV Mulia Foods Jabar. Penelitian ini dilakukan pada CV Mulia Foods Jabar yang berfokus untuk produksi di wilayah Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada produksi tahu untuk wilayah Kota Jakarta saja, sedangkan kota Karawang dan Cirebon tidak tercakup dalam penelitian. Data yang diperoleh untuk analisis nilai tambah pengolahan tahu yaitu data rata-rata setiap proses produksi. Sedangkan data untuk analisis profitabilitas yaitu data rata-rata perbulan yang diambil mulai dari bulan Februari hingga Maret 2022. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan studi literatur. Penelitian ini menggunakan metode analisis nilai tambah dan analisis profitabilitas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang meliputi biaya-biaya produksi yang dikeluarkan perusahan, total output dan input serta komponen biaya lainnya mengenai analisis profitabilitas, serta nilai tambah. Data kualitatif pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui profil CV Mulia Foods Jabar, kegiatan produksi tahu, serta gambaran mendalam produk tahu “IMI Tahu”. Hasil dari penelitian adalah total biaya yang dibutuhkan CV Mulia Foods untuk memproduksi keempat jenis tahu selama satu bulan adalah Rp296.976.481,00 dengan total biaya tetap sebesar Rp19.502.379 dan total biaya variabel sebesar Rp277.474.100. Adapun hasil analisis nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan keempat jenis produk IMI Tahu pada CV Mulia Foods Jabar memiliki nilai tambah lebih besar dari nol atau bernilai positif sehingga dapat dikatakan usaha pengolahan keempat jenis produk tahu memberikan nilai tambah pada kedelai. Adapun hasil analisis profitabilitas menunjukkan bahwa pada produksi tahu CV Mulia Foods Jabar mendapatkan profitabilitas atau keuntungan yang cukup maksimal karena jumlah output dari keempat jenis produk IMI Tahu tersebut memiliki kondisi aktual yang melebihi kondisi impas.
Kata Kunci : Nilai tambah, Usaha tahu, Profitabilitas.