Oksida semikonduktor merupakan salah satu komponen yang menentukan kinerja perangkat Dye Sensitized Solar Cell (DSSC). Penggunaan ZnFe2O4 sebagai oksida semikonduktor dikarenakan sifat sensitifitasnya yang tinggi terhadap sinar tampak. Sintesis ZnFe2O4 dilakukan menggunakan metode sol-gel dengan memanfaatkan limbah biji alpukat (Persea americana) sebagai capping agent. Hal ini bertujuan untuk mengurangi limbah biji alpukat yang belum dimanfaatkan serta agar lebih ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan karakteristik nanopartikel ZnFe2O4 dan aktivitasnya pada DSSC menggunakan dye kulit jengkol. Biji alpukat yang sudah diekstraksi digunakan dalam sintesis ZnFe2O4 dengan kadar flavonoid sebesar 0,164 mg/g. Hasil karakterisasi ZnFe2O4 menggunakan instrumen X-Ray Diffraction (XRD) menunjukkan keberhasilan sintesis nanopartikel dengan ukuran kristal sebesar 10,1535; 11,739; 15,2155 nm dengan band gap 1,886 eV yang diukur menggunakan UV-Vis Diffuse Reflectance. Hasil pengukuran UV-Vis dye kulit jengkol memiliki serapan maksimum pada λ 475 dan 665 nm dengan celah pita 1,81-2,4 eV. Nilai efisiensi (η) tertinggi pada pengujian menggunakan cahaya lampu halogen sebesar 0,0105%.
Kata kunci: ZnFe2O4, Persea americana, Dye Sensitized Solar Cells (DSSC), capping agent, kulit jengkol