Pada kaidah pertambangan yang baik terdapat kewajiban perusahaan untuk melakukan penataan kondisi lahan terganggu pada lokasi bekas penambangan. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang desain backfilling sequence untuk menutup lubang bekas penambangan yang dilakukan. Hasil desain dari penelitian ini mengacu pada permintaan perusahaan di mana kondisi bekas lubang tambang tidak menghasilkan void dan sequence sesuai dengan kapasitas produksi alat mekanis. Perencanaan backfilling sequence perlu mengetahui luas area penimbunan, elevasi penimbunan, kemampuan alat penimbunan, volume material penimbunan yang tersedia, dan jam kerja alat. Metode penelitian yang digunakan adalah pengambilan data kuantitatif langsung dan tak langsung, data kuantitatif langsung berupa data cycle time alat excavator, dump truck, dan bulldozer. Untuk data kuantitatif tak langsung yang diambil berupa data spesifikasi alat, biaya, data situasi, dan data material. Hasil dari analisis, diperoleh produktivitas alat gali sebanyak 2 buah sebesar 446,14 CCM/jam dan bulldozer sebesar 446,25 CCM/jam serta total material yang dipindahkan adalah 6.970.357 CCM dengan total waktu tiga tahun. Sehingga dibuat 3 sequence dengan masing-masing volume per sequence adalah 2.377.913 CCM pada sequence 1, 2.377.913 CCM pada sequence 2, dan 2.214.531 CCM pada sequence 3. Besaran biaya yang dibutuhkan meliputi biaya penggalian disposal, biaya pengangkutan, dan biaya perataan dengan masing-masing total biaya per sequence dijumlahkan menjadi sebesar USD 5.657.425,91 atau jika dirupiahkan sebesar Rp. 85.087.685.686
Kata kunci: Backfill, Biaya Penimbunan, Desain Rencana Sequence, Produktivitas Alat, Volume Sequence