Pengolahan bijih nikel di Indonesia sedang menjadi sektor industri yang menarik perhatian, dan dilakukan perkembangan seiring pesatnya pertumbuhan industri pada kendaraan listrik, yang menjadikan nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai. Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), yaitu campuran padatan hidroksida dari nikel dan kobalt. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan proses pengolahan material MHP dengan pelindian, untuk memperoleh kembali nikel (Ni), kobalt (Co), dan mangan (Mn) sebagai material untuk pembuatan prekursor baterai. Variasi yang digunakan pada riset ini yaitu konsentrasi asam sulfat (H2SO4) sebagai reagen pelindi (0,5; 0,75; 1; 1,25; 1,5M), konsentrasi hidrogen peroksida (H2O2) sebagai oksidan (5; 10; 15%), dan temperatur pelindian dengan oksidan (50; 60; 70 °C). Pemisahan terhadap logam-logam tersebut dilakukan dengan metode ekstraksi pelarut menggunakan Cyanex 272, dan D2EHPA yang diikuti dengan Stripping menggunakan asam sulfat. Hasil pengujian Spektroskopi Serapan Atom (SSA) terhadap pelindian MHP diperoleh kondisi optimum pada konsentrasi Asam Sulfat 1M, dan konsentrasi Hidrogen Peroksida 5% dengan temperatur 70 °C. Hasil yang didapatkan dari % pelindian yaitu Ni (92,05%), Co dan Mn (>95%). Pengujian Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectrometry (ICP-OES) diperoleh % efisiensi ekstraksi Co (99,19%) pada pemisahan Ni, dan Mn (88,57%) pada pemisahan Co. Prekursor yang diperoleh, dilakukan pengujian X-Ray Diffraction (XRD) dan X-Ray Fluorescent (XRF) dalam bentuk NiSO4.6H2O (kemurnian 99,46), dan CoSO4.7H2O (kemurnian 41,26%).
Kata kunci: Kobalt, mangan, MHP, nikel, pemisahan