Provinsi Banten menjadi salah satu penyumbang produksi daging sapi Indonesia. Daging sapi dapat dikonsumsi dalam bentuk segar yang kemudian dimasak ataupun dalam bentuk olahan. Bakso sapi merupakan produk pangan olahan dengan bahan baku utama daging sapi yang banyak diminati masyarakat. UD Berdikari Aneka Pangan Tangerang Selatan merupakan industri pengolahan yang menggunakan bahan baku utama daging sapi dengan produk yang dihasilkan yaitu bakso sapi. Dalam menjalankan usahanya, UD Berdikari Aneka Pangan mengalami permasalahan terkait kelebihan bahan baku daging sapi hingga mengakibatkan penumpukan yang berdampak pada terbuangnya bahan baku, sehingga biaya persediaan yang dikeluarkan tidak efisien.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui biaya persediaan bahan baku daging sapi yang dilakukan UD Berdikari Aneka Pangan dan (2) Menganalisis metode MRP dalam efisiensi biaya persediaan bahan baku dengan teknik LFL, teknik EOQ, dan teknik PPB yang dapat digunakan pada UD Berdikari Aneka Pangan. Waktu penelitian bulan Agustus hingga Oktober 2022. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dari biaya pemesanan dan biaya penyimpanan bahan baku, sementara metode kuantitatif menggunakan metode MRP teknik LFL, teknik EOQ, dan teknik PPB. Sumber data menggunakan data primer yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara langsung terkait biaya pemesanan dan biaya penyimpanan bahan baku daging sapi dengan pemilik, kepala gudang dan kepala produksi dan data sekunder yang diperoleh dari literatur dan dokumen perusahaan.
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskripstif kualitatif untuk mengetahui biaya dalam melakukan persediaan bahan baku daging sapi di UD Berdikari Aneka Pangan. Analisis kuantitatif yang sudah dilakukan melalui perhitungan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP) dengan tiga teknik lot sizing yaitu teknik LFL, teknik EOQ, dan teknik PPB yang kemudian diolah dengan bantuan Microsoft Excel 2019.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Total biaya persediaan bahan baku UD Berdikari Aneka Pangan sebesar Rp. 18.625.119.764. Pengendalian persediaan bahan baku yang dilakukan perusahaan tidak efisien karena melakukan pemesanan terlalu banyak tanpa memperhatikan kebutuhan yang sudah dijadwalkan, sehingga mengeluarkan biaya penyimpanan dan biaya pembelian yang besar. (2) Metode MRP teknik LFL, EOQ dan PPB mampu menghemat biaya persediaan bahan baku perusahaan. Metode MRP teknik LFL memiliki total biaya persediaan yang paling efisien dibandingkan dengan teknik EOQ dan PPB karena mampu menghemat biaya persediaan paling besar.