Data rona awal lingkungan udara dikumpulkan untuk penyusunan dokumen izin tapak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Kalimantan Barat (Kalbar). Penelitian bertujuan untuk memperoleh data logam berat dalam udara ambien sekitar calon tapak PLTN Kalbar. Lokasi calon tapak PLTN tidak jauh dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kalbar yang beroperasi. Kehadiran logam berat di udara ambien dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Metode sampling udara menggunakan High Volume Air Sampler (± 24 jam), di 13 lokasi pada radius 10 Km dari calon tapak PLTN Kalbar. Metode destruksi sampel menggunakan HNO3 (65%), H2O2 (35%), dan akuades. Pengukuran logam berat menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom-Flame (Analytic Jena ContrAA300), yang dilengkapi lampu katoda xenon. Logam berat Ni, Cd, Pb, Cr, Fe, Cu, Zn diukur pada panjang gelombang (λ) masing-masing yaitu 232,00; 228,80; 217,00; 357,86; 248,32; 324,75; 213,85 nm. Hasil rerata kadar logam berat Ni, Cd, Pb, Cr, Fe, Cu, Zn masing-masing yaitu 0,0025; 0,0023; 0,0097; 0,0018; 1,1546; 0,0047; 0,4916 μg/m3. Hasil analisis memenuhi baku mutu udara ambien Peraturan Pemerintah RI Nomor 22 Tahun 2021 dan WHO (2000). Data penelitian ini akan digunakan dalam penyusunan dokumen izin tapak dan dokumen lingkungan (Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup) pembangunan PLTN Kalbar.
Kata Kunci: logam berat, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Spektrofotometri Serapan Atom (SSA), udara.