Selulosa merupakan senyawa yang memiliki banyak gugus hidroksil yang dapat dimodifikasi. Modifikasi selulosa jerami padi dengan monomer asam akrilat (AA) dan adanya asam fulvat (AF) dapat meningkatkan aktivitas kimia sebagai adsorben ion logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kopolimer AA-AF cangkok pada selulosa (Selulosa-g-AA/AF) dan kemampuan adsorpsinya terhadap ion logam tembaga (Cu2+). N,N’-metilenbisakrilamida (MBA) digunakan sebagai pengikat silang dengan teknik kopolimerisasi cangkok dan sinar gamma sebagai inisiator pada dosis 0, 10, 20, dan 30 kGy. Uji fraksi gel dan derajat pengembangan (swelling) dilakukan untuk membuktikan terbentuknya kopolimer. Karakterisasi gugus fungsi dilakukan dengan Fourier Transform Infrared (FTIR). Pengujian kinerja kapasitas adsorpsi terhadap ion logam tembaga (Cu2+) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) dan dianalisa menggunakan Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX). Nilai derajat pencangkokan pada hasil penelitian didapatkan sebesar 29,93% dengan dosis radiasi optimum yaitu 30 kGy dan konsentrasi AF 3%. Nilai maksimum swelling sebesar 331% pada selulosa tanpa radiasi dengan penambahan AF 3%. Uji fraksi gel didapatkan nilai 99% pada dosis radiasi 30 kGy dengan konsentrasi AF 2%. Terbentuknya Selulosa-g-AA/AF dibuktikan dengan FTIR yang ditandai dengan munculnya puncak serapan baru dari gugus fungsi asam karboksil pada bilangan gelombang 1650-1730 cm-1 dan gugus fenil pada bilangan gelombang 1560 cm-1. Selulosa-g-AA/AF dengan konsentrasi AF 2% efektif digunakan untuk adsorpsi ion tembaga (Cu2+) dengan kapasitas adsorpsi 9,284 mg/g. Analisis menggunakan SEM-EDX memperlihatkan bahwa adsorpsi ion logam tembaga (Cu2+) pada Selulosa-g-AA/AF lebih tinggi dibandingkan dengan selulosa tanpa modifikasi.
Kata kunci: Adsorben, Asam akrilat, Asam fulvat, Kopolimerisasi cangkok, Selulosa jerami