Saat ini, industri jasa keuangan mengalami perkembangan dengan adanya inovasi teknologi yang dikenal sebagai financial technology (Fintech), yang juga merambah ke sektor penggalangan dana (Crowdfunding). Salah satu bentuk implementasi Fintech pada sektor Crowdfunding adalah Donation-based Crowdfunding, yaitu penggalangan dana donasi tanpa imbalan apapun, biasanya digunakan untuk kegiatan amal, acara sosial, atau proyek seni. Pada masa pandemi COVID-19, teknologi ini menjadi solusi bagi masyarakat untuk beradaptasi dengan pembatasan sosial dan jarak fisik dalam melakukan donasi. Salah satu platform Crowdfunding di Indonesia yang bergerak di bidang donasi yaitu Kitabisa. Namun, pengguna aplikasi mobile Kitabisa dilihat dari ulasan Playstore sering mengeluh tentang kesulitan melakukan transaksi donasi, kantong donasi yang sering bermasalah, rincian transaksi donasi yang terungkap pada lembaga penggalang dana, dan kurangnya transparansi terkait pencairan dana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesuksesan penerapan Donation-based Crowdfunding oleh Kitabisa sebagai alternatif donasi berbasis teknologi digital dengan menggunakan variabel-variabel dari model UTAUT 2, EUCS, serta variabel moderator Perceived Credibility. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis PLS-SEM dan metode Purposive Sampling dalam penentuan sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 hipotesis yang diterima dan 2 hipotesis yang ditolak, dengan variabel Behavioral Intention (BI) memiliki pengaruh terbesar dan Perceived Credibility (PC) memiliki pengaruh terkecil. Oleh karena itu, penelitian ini menyarankan agar Kitabisa lebih memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penerimaan dan kepuasan pengguna dalam sistem mereka.
Kata Kunci : Kesuksesan Penerapan, Donation-Based Crowdfunding, UTAUT 2, EUCS, PLS-SEM