Lahirnya konsep baru dalam sistem penyimpanan data yang disebut telah membawa banyak manfaat seperti banyak layanan teknologi lainnya. Misalnya, memungkinkan untuk menyimpan sejumlah data yang cukup besar dan berbagai macam layanan yang disediakan. Meskipun beralih ke teknologi cloud secara eksklusif dapat memberikan keuntungan biaya dan efisiensi, hal itu mengharuskan kebijakan, proses, dan praktik terbaik keamanan tingkat bisnis diperhitungkan. Berdasarkan survei terhadap pakar industry, terdapat masalah keamanan terbesar dalam cloud computing, diantaranya data breaches yang diidentifikasi sebagai masalah keamanan teratas yang membutuhkan perhatian lebih. Cara paling masuk akal untuk mencegah pelanggaran data melibatkan praktik keamanan dalam penyimpanan data, misalnya enkripsi data. Tetapi jika terjadi kehilangan kunci enkripsi, maka juga akan kehilangan data. Hal tersebut didukung oleh maraknya kasus data breaches yang terjadi dalam 5 tahun belakangan ini, khususnya di Indonesia. Untuk mengatasi masalah pada pengamanan dan pengelolaan kunci enkripsi tersebut, beberapa cloud providers menyediakan layanan Key Management Services (KMS). Penelitian ini akan melakukan perbandingan performa terhadap Key Management Service dari cloud providers AWS, Google Cloud, dan Oracle Cloud dengan metode load testing, stress testing, dan benchmark testing. Parameter yang dinilai dari penelitian ini adalah response time, error rate, throughput, dan juga latency. Hasil penelitian yang dihasilkan adalah rekomendasi cloud providers terbaik dalam layanan Key Management Service. Hasilnya menunjukkan AWS dapat dikatakan lebih baik dibandingkan Google Cloud dan Oracle karena tingkat error yang selalu lebih rendah dari Google Cloud dan Oracle, response time dan latency yang kompetitif. Throughput (permintaan per detik) yang didapatkan hampir selalu lebih unggul pada setiap pengujian.
Kata Kunci: Analisis Performa, Cloud Computing, Cloud Security, Data Breaches, JMeter.