Kultivasi mikroalga Thalassiosira sp. dengan media f/2 dalam skala besar memerlukan biaya mahal, sehingga diperlukan media limbah akuakultur udang vaname yang lebih murah, supaya dapat dimanfaatkan sebagai pakan udang vaname. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh komposisi optimal limbah akuakultur udang vaname sebagai media alternatif pertumbuhan Thalassiosira sp. dan mengetahui kandungan metabolitnya. Penelitian terdiri dari dua tahap. Tahap pertama penentuan konsentrasi optimal limbah 50% dan 100% sebagai media kultivasi. Tahap kedua pengujian media limbah konsentrasi optimal dengan berbagai komposisi terhadap pertumbuhan dan metabolisme Thalassiosira sp. dengan rancangan acak lengkap enam perlakuan, yaitu A/kontrol (f/2), B (L50%+AqNaCl+TE+Si), C (L50%+AqNaCl+TE), D (L50%+AqNaCl), E (L50%+SW+TE), F (L50%+SW). Parameter penelitian yaitu pengukuran optical density, kelimpahan sel, berat kering dan analisis metabolit. Konsentrasi limbah akuakultur udang vaname yang mendukung pertumbuhan Thalassiosira sp. adalah 50% dan digunakan untuk uji media limbah selanjutnya. Pada uji media limbah, laju pertumbuhan media E (μ=0,448) dan F (μ=0,463) setara dengan media kontrol (μ=0,475). Kandungan protein Thalassiosira sp. pada media E dan F (2,07 dan 1,25% BK) lebih tinggi daripada media kontrol (1,13% BK). Namun, kandungan lipid pada media kontrol (14,75% BK) lebih tinggi dibandingkan dengan semua media limbah (7,95-12,9% BK). Kandungan klorofil-a dan karoten Thalassiosira sp. pada media F (0,18 μg/ml dan 0,09 μg/ml) lebih rendah daripada media kontrol (0,296 μg/ml, dan 0,134 μg/ml), namun kandungan yang lebih tinggi diperoleh pada media E (0,31 μg/ml dan 0,18 μg/ml). Tergantung pada tujuan pemanfaatan biomassanya, media E dan F dapat menjadi media alternatif pertumbuhan Thalassiosira sp.
Kata kunci: Air laut, Laju pertumbuhan, Limbah akuakultur, Metabolit, Mikroalga