Membuat paduan partikel Si berukuran nano dengan berbagai variasi komposisi bahan karbon (komposit silikon-karbon) merupakan salah satu cara yang umum digunakan untuk mengatasi kelemahan silikon sebagai bahan aktif anoda pada Lithium-Ion Battery (LIB). Grafit merupakan alotrop karbon yang memiliki struktur yang tertata sangat baik dan konduktivitas listriknya yang tinggi sehingga menjadi bahan karbon yang paling ideal dan praktis untuk komposit Si/C. Limbah arang tempurung kelapa digunakan sebagai prekursor grafit dengan proses grafitisasi katalis Nickel pada temperatur 1200°C selama 3 jam (C-Ni). Pada penelitian ini, Tetraetil Ortosilikat (TEOS) digunakan sebagai sumber silikon. Proses hidrolisis dilakukan untuk membentuk fasa transisi SiO2/C dengan variasi mol TEOS per gram C-Ni (serbuk grafit dari arang tempurung kelapa) yaitu 0.045 mol/g, 0.09 mol/g dan 0.18 mol/g. Selanjutnya, fasa transisi SiO2/C direduksi menggunakan metode reduksi termal pada temperatur 800°C dan metode reduksi magnesiotermik pada temperatur 650°C. Hasil XRD yang didapat pada sampel yang direduksi secara magnesiotermik memperlihatkan adanya fase Si. Hasil gambar Scanning Electron Microscopy juga mendukung kehadiran Si pada sampel Si/C TM yang direduksi secara magnesiotermik. Hasil analisis Raman Spectroscopy menunjukkan rasio ID/IG pada sampel C-Ni, Si/C T, dan Si/C TM masing-masing sebesar 1.169, 1.012, dan 1.260. Pada sampel C-Ni dan Si/C TM dilakukan pengujian konduktivitas listrik dengan hasil pada sampel Si/C TM memiliki nilai konduktivitas listrik 12.8695 (S/cm), lebih tinggi dari C-Ni yang hanya sebesar 4.53170 (S/cm). Kata kunci: anoda;grafit;komposit silikon-karbon;LIB