Image of Hubungan kualitas bahan baku dan tenaga kerja dalam proses produksi dengan kualitas produk tempe segar pada umkm rumah tempe indonesia

Text

Hubungan kualitas bahan baku dan tenaga kerja dalam proses produksi dengan kualitas produk tempe segar pada umkm rumah tempe indonesia



Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif seiring dengan pertumbuhan perekonomian dan teknologi yang semakin pesat menuntut perusahaan untuk dapat terus melakukan penyesuaian sehingga mampu meningkatkan daya saing produknya. Industri kecil yang cukup potensial di Indonesia adalah industri tempe, salah satunya yaitu Rumah Tempe Indonesia (RTI). Dalam menciptakan tempe segar berkualitas, RTI masih memiliki beberapa permasalahan di antaranya pengawasan kualitas kedelai saat sortir yang belum optimal, kurangnya kedisiplinan karyawan akan sop dan prosedur tertulis, dan proses produksi yang belum sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Untuk menghadapi persaingan seiring dengan peningkatan jumlah industri tempe di Indonesia, peningkatan konsumsi kedelai masyarakat maupun pelaku usaha, perubahan pola konsumsi masyarakat yang semakin menyadari akan pola hidup sehat, dan semakin bertambah kemampuan konsumen dalam melakukan pertimbangan pilihan produk tempe dari segi kualitas, maka Rumah Tempe Indonesia senantiasa memperhatikan maupun meningkatkan kualitas produknya. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Menganalisis hubungan kualitas bahan baku dalam proses produksi tempe segar pada Rumah Tempe Indonesia, (2) Menganalisis hubungan tenaga kerja dalam proses produksi tempe segar pada Rumah Tempe Indonesia, (3) Menganalisis hubungan tenaga kerja dan kualitas bahan baku dalam proses produksi tempe segar pada Rumah Tempe Indonesia, dan (4) Menganalisis hubungan proses produksi dengan kualitas produk tempe segar pada Rumah Tempe Indonesia. Pengolahan data yang digunakan yaitu analisis kualitatif model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan, kualitas bahan baku berhubungan dengan proses produksi dari segi varietas kedelai. Selain itu, penggunaan apron dan masker secara tepat menjadi penting guna mencegah terjadinya kontaminasi dan gagal produksi, namun hal tersebut masih harus diperbaiki. Keterampilan tenaga kerja juga diperlukan untuk memastikan bahwa kedelai terjaga kualitasnya melalui sortasi hingga pengolahan yang tertangani dengan baik, sehingga produksi tempe menjadi lebih efisien, aman dan meminimalkan potensi kerusakan. Tempe yang berkualitas juga dihasilkan dari takaran dan ragi yang tepat disertasi penegakkan kendali proses dan penerapan higienitas. Namun masih terdapat beberapa hal yang belum diperhatikan dengan baik seperti prosedur in process control serta kebersihan alat dan tempat produksi tempe. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi pada produk tempe yang dihasilkan, sehingga dapat menurunkan kualitas tempe segar. Kata kunci: RTI;produksi tempe;Miles dan Huberman;in process control


Ketersediaan

#
Perpustakaan FST (SKRIPSI) 476 AGR 2024
476AGR
Tersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
476 AGR 2024
Penerbit Prodi Agribisnis Sains Teknologi UIN JKT : Jakarta, Ciputat.,
Deskripsi Fisik
xii, 125 Hlm; 28 Cm.
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
476
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog