Baja mangan medium merupakan salah satu baja paduan yang mengandung 0,9-1,2 % karbon dan 11-14 % mangan. Baja ini memiliki ketahanan terhadap keausan, kekerasan yang cukup tinggi dan ketangguhan yang baik. Dalam penggunaannya baja mangan sering kali terjadi lifetime defect dan pembebanan yang dilakukan secara terus menerus dapat mengakibatkan penurunan nilai sifat mekanik seperti nilai kekerasan, ketangguhan dan keuletan. Pada penelitian ini proses rekayasanya dilakukan dengan metode perlakuan panas dengan variasi perlakuan panas temperatur austenisasi (850 oC), tempering tahap pertama (600 oC) dan tempering tahap kedua (550 oC) dengan holding time masing-masing selama 30 menit dilanjutkan hot rolling dan quenching menggunakan air sebagai media pendingin. Selanjutnya dilakukan pengujian kekerasan, uji tarik, uji elongasi, melatografi, X-ray Diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM).Variasi perlakuan panas yang digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan panas terhadap perubahan dimensi, perubahan fasa pada struktur mikro dan sifat mekaniknya. Hasil dari perubahan dimensi pada perlakuan panas tempering tahap kedua didapatkan adanya pertambahan ukuran panjang dan lebar tetapi mengalami penyusutan ukuran tebal. Selanjutnya pada pengamatan struktur mikro didapatkan fasa austenit yang dominan pada temperatur austenisasi (850 oC) yang mengakibatkan baja tersebut memiliki ketangguhan yang baik sehingga meningkatnya kekuatan tarik sebesar 963 MPa dengan elongasi 60%, sedangkan untuk tempering tahap pertama (600 oC) dan tempering tahap kedua (550 oC) didapatkan fasa berupa ferit dan martensit yang dominan mengakibatkan baja tersebut mengalami kenaikan kekerasan dari 244.3 BHN menjadi 430.76 BHN. Kata kunci: baja mangan;media pendingin;sifat mekanik;struktur mikro