Pulau Lemukutan merupakan salah satu pulau yang terletak di pesisir barat Kalimantan Barat dan menjadi pemasok beberapa jenis bahan pangan ke berbagai wilayah sekitarnya. Lokasi Pulau Lemukutan tidak jauh dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kalimantan Barat (Kalbar) berbahan bakar batu bara yang berpotensi memberikan kontribusi lepasan logam berat. Tujuan penelitian adalah menentukan cemaran logam berat Pb, Cd, Cu, dan Zn dalam bahan pangan (pala, petai, jengkol) dan tanah dari Pulau Lemukutan serta membandingkan dengan baku mutu yang ditetapkan Pemerintah (SNI) dan dunia (WHO). Metode pengukuran logam menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom Analytik Jena contrAA 300 pada masing-masing karakteristik panjang gelombangnya. Destruksi sampel menggunakan teknik destruksi basah dengan penambahan larutan HNO3 65% dan H2O2 30 % untuk bahan pangan dan aqua regia untuk tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa logam Pb dan Cd tidak terdeteksi pada seluruh sampel bahan pangan yang dianalisis. Logam Cu dan Zn ditemukan diseluruh sampel yang dianalisis dengan konsentrasi Cu berkisar 13,14 – 22,19 mg/kg dan Zn berkisar 36,95 – 60,73 mg/kg. Nilai indeks pencemaran terintegrasi logam Pb, Cd, Cu, dan Zn di tanah termasuk dalam klasifikasi rendah karena nilainya kurang dari 1. Secara umum konsentrasi logam berat Pb, Cd, Cu, dan Zn pada bahan pangan tergolong aman karena nilainya tidak melebihi baku mutu yang ddiizinkan SNI dan WHO. Kata kunci: bahan pangan;PLTU;logam berat;Pulau Lemukutan