Image of Analisis pendapatan usahatani sayuran hidroponik

Text

Analisis pendapatan usahatani sayuran hidroponik



Sejak beroperasi tahun 2020, Babeh Farm telah melakukan kegiatan produksi sayuran secara rutin dengan kata lain Babeh Farm telah mengeluarkan banyak biaya untuk melakukan budidaya tersebut, namun belum melakukan analisis usahataninya secara rinci.Tujuan penelitian ini adalah: 1) Menganalisis struktur biaya usahatani sayuran hidroponik di Babeh Farm CV. Teras Budidaya Inovasi selama satu tahun, 2) Menganalisis penerimaan dan pendapatan usahatani sayuran hidroponik di Babeh Farm CV. Teras Budidaya Inovasi selama satu tahun, 3) Menganalisis tingkat B/C Ratio, Break Even Point (BEP), Payback Period (PP) pada usahatani sayuran hidroponik di Babeh Farm CV. Teras Budidaya Inovasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data tersebut diolah dan dihitung dengan menggunakan Microsoft Excell perhitungannya meliputi analisis struktur biaya, pendapatan usaha, R/C ratio, B/C ratio, BEP, dan PP. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa struktur biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan variabel dengan total biaya produksi pada komoditas pakcoy sebesar Rp 55.994.023, kangkung sebesar Rp 64.883.228, bayam sebesar 61.234.326, dan selada sebesar Rp 55.182.023 dan persentase total biaya tetap terhadap total biaya pada masing-masing sayuran hidroponik berkisar antara 12-14 persen. Sedangkan, persentase biaya variabel terhadap total biaya pada masing-masing sayuran hidroponik berkisar antara 86-88 persen. Total pendapatan usaha tertinggi diperoleh oleh komoditas selada sebesar Rp 36.167.977. Sedangkan, pendapatan terendah diperoleh oleh komoditas kangkung sebesar Rp 25.884. dalam satu tahun. R/C rasio atas total biaya masing-masing komoditas sayuran hidroponik dalam satu tahun produksi telah mencapai angka lebih dari satu yaitu 1,4 – 1,6 artinya usaha yang dijalankan memberikan keuntungan dan layak untuk terus dilanjutkan. B/C rasio atas total biaya masing-masing komoditas sayuran hidroponik telah mencapai angka lebih dari nol yaitu 0,4 – 0,6 artinya usaha yang dijalankan memberikan manfaat dan layak untuk terus diusahakan. Jumlah minimum volume produksi pada komoditas pakcoy sebanyak 2.154 kg, kangkung sebanyak 2.703 kg, bayam sebanyak 2.551 kg, dan yang selada sebanyak 1.839 kg dengan harga jual minimal perkilogramnya sebesar Rp 16.396 per kg untuk pakcoy, sebesar Rp 17.156 per kg untuk kangkung, sebesar Rp 16.329 per kg untuk bayam, dan yang terakhir Rp 18.122 per kg untuk selada. Berdasarkan nilai payback period yaitu sebesar 1,31 maka usaha sayuran hidroponik CV. Teras Budidaya Inovasi akan mengalami keuntungan dan pengembalian modal dalam kurun waktu 1 tahun 3 bulan 21 hari. Kata kunci : Hidroponik;Analisis Struktur Biaya;Pendapatan;Penerimaan


Ketersediaan

#
Perpustakaan FST 467 AGR 2024
467AGR
Tersedia
#
Perpustakaan FST 0467 AGR 2024
0467AGR
Tersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
0467 AGR 2024
Penerbit Prodi Agribisnis Sains Teknologi UIN JKT : Jakarta, Ciputat.,
Deskripsi Fisik
xv, 94 Hlm; 28 Cm.
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
0467
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog