Pada kegiatan penambangan sangat sensitif terhadap harga jual dan biaya yang diperlukan. Sehingga diperlukan rancangan yang optimal sehingga mendapatkan nilai profit atau margin yang maksimal. Optimalisasi dilakukan agar mendapatkan nilai Break Even Stripping Ratio, nilai Stripping Ratio dengan faktor diskon net value tertinggi dan final pit dengan diskon tertinggi. Metode optimasi cadangan batubara yang digunakan adalah metode Lerch Grossman, dengan cara membuat blok-blok yang memiliki nilai tertentu kemudian diproses sehingga didapatkan batas pit yang optimal berdasarkan profit yang didapatkan. Selanjutnya diperbandingkan hasil optimasi dengan beberapa discount rate, yakni 0%, 10%, dan 30%. Didapatkan net value pada discount rate 0% sebesar $ 208.312.874,50 atau Rp. 3.126.849.155.751,08, discount rate 10% sebesar $ 183.939.621,30 atau Rp. 2.760.998.094.580,46, discount rate 30% sebesar $ 135.550.077,40 atau Rp. 2.034.654.104.301,09. Hasil dari perhitungan diatas dengan penggunaan optimasi software pemodelan tambang diperoleh faktor discount yang optimal, yaitu discount rate 0%. Setelah final pit dibentuk maka didapatkan net value sebesar $ 208.517.856,00 atau Rp. 3.129.925.999.809,60 dengan total cadangan batubara yang dapat diambil sebesar 1.220.940 ton dan overburden sebesar 8.267.250 BCM, dan diperoleh stripping ratio 6,77 BCM/ton. Dengan pemodelan yang dilakukan, didapatkan hasil penjualan batubara sebesar $ 165,771,695.52 atau sebesar Rp 2,488,291,169,848.63.
Kata kunci: Batubara, Discount rate, Metode Lerch Grossman, Optimasi, Profit