Sebagai produsen pala terbesar dunia, hampir 70% kebutuhan pala dunia didatangkan dari Indonesia dengan produksi pala Indonesia yang masih sangat berorientasi ekspor. Dengan komposisi tersebut, ketersediaan pala dalam negeri dan permintaan pala dunia akan sangat berpengaruh terhadap pendapatan negara di masa mendatang. Indonesia merupakan eksportir biji pala dengan nilai ekspor tertinggi selama tahun 2012‒2020. Akan tetapi, pertumbuhan nilai ekspor Indonesia pada tahun 2020 agak menurun (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2020). Oleh karena itu, untuk mempertahankan posisi Indonesia sebagai eksportir pala utama, dengan meningkatkan daya saing pala Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan model peramalan/proyeksi terbaik untuk produksi dan volume ekspor pala di Indonesia menggunakan metode ARIMA Box-Jenkins dan Proyeksi Trend serta menganalisis hasil peramalan/proyeksi untuk produksi dan volume ekspor pala pada tahun 2023-2033.
Dalam penelitian ini menganalisis pada Indonesia dengan variabel penelitian yakni produksi dan volume ekspor pala menggunakan data sekunder rentang waktu (time series) tahun 1975 hingga 2022. Analisis yang digunakan adalah adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif yaitu deskriptif untuk memperoleh gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai jumlah produksi dan volume ekspor pala di Indonesia. Analisis kuantitatif dilakukan untuk menganalisis peramalan dengan metode ARIMA Box-Jenkins dan Proyeksi Trend dengan bantuan software Minitab 19.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa metode peramalan terbaik untuk produksi pala Indonesia tahun 2023 – 2033 adalah menggunakan ARIMA Box-Jenkins dengan ordo (1,1,2). Hasil perhitungan peramalan produksi pala menggunakan metode ARIMA Box-Jenkins ordo (1,1,2) dengan nilai MSD sebesar 11720356 menunjukkan tren yang cenderung meningkat setiap tahunnya kecuali tahun 2024. Tahun 2033 diprediksi menjadi tahun dengan jumlah produksi tertinggi sebesar 46.702,80 ton dengan rata-rata pertumbuhan jumlah produksi pala Indonesia yaitu sebesar 1,40% pertahunnya. Metode peramalan terbaik untuk volume ekspor pala Indonesia tahun 2023 – 2033 adalah menggunakan Proyeksi Trend dengan model Trend Quadratic. Hasil perhitungan peramalan volume ekspor pala menggunakan model Proyeksi Trend dengan model Trend Quadratic dengan nilai MSD sebesar 3262201 menunjukkan tren yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Tahun 2033 diprediksi menjadi tahun dengan volume ekspor tertinggi sebesar 33.550,5 ton. Rata-rata pertumbuhan volume ekspor pala yaitu sebesar 3,32% pertahunnya.
Untuk rencana strategi kedepannya dengan adanya program perluasan, rehabilitasi dan intensifikasi pala harus dilaksanakan dengan baik, dengan pengawasan oleh Ditjen Perkebunan. Selain itu, kebijakan yang dapat dilakukan
dengan nilai ekspor produk tinggi melalui peningkatan kualitas dengan pembuatan aturan oleh pemerintah terkait penanganan pascapanen agar mutu produksi unggul dengan penerapan standarisasi proses produksi pasca panen yang baik dan benar. Serta pemerintah dapat lebih fokus meningkatkan volume ekspor biji pala utuh dan bubuk olahan biji pala sebagai nilai tambah ke negara pangsa pasar dengan jumlah jumlah produksi. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan Indonesia sebagai produsen utama pala di dunia.

Kata Kunci : Daya Saing, Metode ARIMA, Pala, Peramalan, Produksi, Volume
Ekspor.