Kendala utama dalam industri pertambangan bersumber dari besarnya pengeluaran biaya produksi dan tidak tercapainya target produksi. Hal ini dialami juga oleh PT Victor Dua Tiga Mega. Penelitian yang dilakukan di pit 5E besarnya produksi batubara yang dihasilkan selama bulan Desember 2021 sebesar 19.734,18 ton, dimana tidak tercapainya target produksi sebesar 36.000 ton dan besarnya biaya produksi yang dikeluarkan, yakni sebesar Rp. 18.843,59 per ton. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasikan biaya produksi yang dikeluarkan dan tercapainya target produksi dengan menggunakan metode kuantitatif yang kemudian dilakukan analisis data yang disajikan berupa perhitungan biaya produksi melalui simulasi pengoptimasian dalam 3 (tiga) skenario. Skenario 1 (satu) dilakukan dengan mengoptimasikan keadaan aktual, berupa perbaikan cycle time alat angkut dan waktu hambatan secara teknis, lalu skenario 2 (dua) dilakukan dengan mengubah kapasitas bucket alat gali-muat diperkecil dan skenario 3 (tiga) kapasitas bucket alat gali-muat diperbesar dan kebutuhan alat angkut masing-masing scenario disesuaikan berdasarkan match factor. Berdasarkan hasil pengoptimasian tersebut, didapatkan hasil bahwa pada skenario 1 (satu) produksi yang dihasilkan sebesar 37.802,77 ton dengan biaya produksi sebesar Rp. 12.841,66 per ton, skenario 2 (dua) produksi yang dihasilkan sebesar 37.481,78 ton dengan biaya produksi sebesar Rp. 12.152,44 per ton, dan skenario 3 (tiga) besarnya produksi sebesar 59.739,79 ton dengan biaya produksi sebesar Rp. 11.594,20 per ton. Hal ini menunjukkan bahwa pada skenario 2 (dua) merupakan keadaan paling optimal karena produksi yang dihasilkan mendekati target produksi dengan biaya produksi yang dikeluarkan lebih rendah dari kondisi aktual.
Kata Kunci : Alat Angkut, Alat Gali-Muat, Biaya Produksi, Match Factor