Transformasi digital memberikan dampak signifikan terhadap sektor perbankan, dengan hadirnya bank digital. SeaBank merupakan bank digital yang baru diluncurkan pada 26 Februari 2021 dan merupakan salah satu aplikasi bank digital yang paling populer dengan jumlah rata-rata pengguna aktif harian 444.640 pengguna. Namun, jumlah pengguna SeaBank tidak sejalan dengan peningkatan kualitas layanan yang diberikan, hal ini dibuktikan melalui tingginya peningkatan jumlah pengaduan nasabah SeaBank di tahun 2022 yang mencapai 40.565 laporan. Selain itu, adopsi terhadap bank digital sebagai bank pilihan utama masih tergolong rendah jika dibandingkan bank konvensional. 60% orang lebih memilih bank konvensional dibanding bank digital sebagai rekening utama mereka dengan alasan faktor keamanan. Di sisi lain, peningkatan inklusi keuangan belum berbanding lurus dengan tingkat literasi keuangan, sehingga perkembangan industri bank digital dapat menjadi ancaman bagi masyarakat dengan literasi keuangan serta literasi digital yang rendah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan model UTAUT 2 serta penambahan dua variabel, yaitu Perceived Security dan Perceived Trust. Populasi dalam penelitian ini merupakan pengguna aplikasi SeaBank yang berusia minimal 18 tahun di wilayah Jabodetabek dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Analisis data dilakukan menggunakan pendekatan PLS-SEM dengan bantuan tools SmartPLS versi 4. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa faktor atau variabel yang mempengaruhi Behavioral Intention (BI) pengguna bank digital SeaBank adalah Performance Expectancy (PE), Effort Expectancy (EE), Social Influence (SI), Perceived Trust (PT), Price Value (PV), dan Habit (HT), sedangkan faktor atau variabel yang mempengaruhi Use Behavior (UB) pengguna bank digital SeaBank adalah Facilitating Conditions (FC) dan Behavioral Intention (BI).
Kata Kunci: Bank Digital, Penerimaan Pengguna, SeaBank, UTAUT 2.